Ledakan ini terjadi di wilayah Sinai yang marak dilanda serangan militan terhadap aparat keamanan dan kepolisian setempat. Militer Mesir tengah gencar bertempur melawan militan di kawasan Sinai Utara, yang semakin aktif sejak Mohamed Morsi lengser dari kursi Presiden Mesir pada Juli 2013 lalu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (9/7/2015), serangan bom yang terjadi di pinggiran kota El-Arish, Sinai Utara ini memang sengaja ditargetkan kepada bus yang membawa rombongan polisi. Menurut otoritas setempat, polisi yang ada di dalam bus sedang dalam masa cuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya, juru bicara Kementerian Kesehatan Mesir, Hossam Abdel Ghaffar menyebut ada 20 personel kepolisan dan seorang warga sipil yang menjadi korban luka-luka akibat ledakan tersebut. Tiga korban luka di antaranya dilaporkan dalam kondisi serius di rumah sakit setempat.
Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ini.
Sementara itu, insiden terpisah terjadi di kota Nile Delta pada Kamis (9/7) pagi waktu setempat, di mana sekelompok pria bersenjata yang menumpang sepeda motor menembak mati seorang kapten polisi di dekat rumahnya.
Sinai Utara dikenal menjadi markas kelompok militan afiliasi ISIS yang menyebut diri sebagai Sinai Province. Militan yang sebelumnya dikenal dengan nama Ansar Beit al-Maqdis ini mengubah namanya setelah menyatakan sumpah setia kepada ISIS pada November 2014 lalu. Pada 1 Juli, kelompok ini melancarkan serangkaian serangan terhadap militer dan polisi Mesir di kota Sheikh Zuweid, Sinai dan menewaskan 21 tentara. (nvc/try)











































