Menurut sumber kehakiman Prancis seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (4/7/2015), pria tersebut didakwa atas pelecehan seks seorang anak dan atas perekaman gambar-gambar pornografi yang melibatkan seorang bocah. Tidak disebutkan identitas tentara berumur 38 tahun itu.
Tentara kedua yang sempat ditahan atas kasus yang sama, telah dibebaskan tanpa dakwaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sumber-sumber yang dekat dengan penyelidikan kasus ini, kedua tentara Prancis berumur 36 tahun dan 38 tahun tersebut bertemu dengan ibu bocah berumur 3 tahun di sebuah kolam renang, dan mengundang keduanya untuk berkunjung ke rumah wanita itu.
Kamera portabel milik salah satu tentara kemudian tertinggal di rumah wanita itu. Dalam kamera itu, wanita tersebut menemukan foto-foto putrinya dan seorang anak lainnya sedang dicabuli tentara tersebut. Sang ibu kemudian membawa kamera itu ke kedutaan Prancis, yang kemudian dilihat oleh ayah dari anak satunya lagi yang berumur 5 tahun.
"Ada seorang tentara yang merekam adegan tersebut dengan kamera saat tentara kedua meraba-raba anak perempuan itu," ujar seorang perwira polisi senior di Burkina Faso.
Saat ini ada sekitar 220 tentara Prancis yang ditempatkan di Burkina Faso, sebagai bagian dari operasi antiterorisme Prancis yang mencakup lima negara regional, mulai dari Mali hingga Chad.
Sebelumnya, skandal kejahatan seks juga melibatkan pasukan Prancis di Republik Afrika Tengah (CAR), yang menuai kemarahan publik setempat. Kasus ini baru muncul ke permukaan setelah media Inggris membocorkannya.
Sekelompok anak di CAR diduga dicabuliย pasukan Prancis di ibukota Bangui antara Desember 2013 dan Juni 2014. Sebanyak 14 tentara Prancis saat ini masih dalam penyelidikan atas kasus tersebut.
(ita/ita)