60 Ribu Demonstran Tuntut Presiden Honduras Mundur Atas Korupsi

60 Ribu Demonstran Tuntut Presiden Honduras Mundur Atas Korupsi

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 04 Jul 2015 13:20 WIB
Foto: Reuters
Tegucigalpa, - Puluhan ribu warga Honduras turun ke jalan-jalan di ibukota Tegucigalpa untuk menuntut pengunduran diri Presiden Orlando Hernández. Sekitar 60 ribu demonstran ikut serta dalam aksi besar-besaran tersebut.

Ini merupakan aksi demo terbesar terhadap pemimpin Honduras itu yang dituntut mundur atas dugaan korupsi.

Dalam aksi demo yang berlangsung Jumat, 3 Juli malam waktu setempat, para demonstran berkumpul di istana kepresidenan. Banyak dari mereka yang membawa obor. Ini merupakan aksi demo keenam yang digelar setiap hari Jumat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tak ada lagi korupsi, JOH pergi," seru para demonstran meneriakkan inisial presiden seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (4/7/2015).

Koalisi kelompok-kelompok politik oposisi terus menuntut digelarnya penyelidikan independen atas skandal korupsi US$ 200 juta di Institut Keamanan Sosial Honduras. Kelompok-kelompok oposisi menginginkan adanya tim kejaksaan independen yang terdiri dari warga asing, mirip dengan komisi bentukan PBB yang melakukan penyelidikan korupsi di negara tetangga Guatemala.

Hernandez telah mengaku bahwa kampanye kepresidenannya tahun 2013 telah menerima dana US$ 150.000 dari perusahaan-perusahaan yang terkait skandal korupsi tersebut. Namun dikatakan Hernandez, dirinya dan partainya tidak tahu darimana uang itu berasal.

(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads