Napi New York Sempat Berlatih Kabur Sebelum Lari dari Penjara

Napi New York Sempat Berlatih Kabur Sebelum Lari dari Penjara

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Jul 2015 13:13 WIB
Napi New York Sempat Berlatih Kabur Sebelum Lari dari Penjara
Richard Matt (kiri) dan David Sweat (kanan) -- (Reuters/New York State Police)
New York - Napi New York, Amerika Serikat yang sempat menjadi buronan besar-besaran ternyata pernah berlatih untuk melarikan diri. Atas pelarian itu, kepala penjara dan 11 sipir lainnya di penjara Clinton dijatuhi sanksi administrasi.

Napi David Sweat (35) yang berhasil ditangkap setelah perburuan besar-besaran selama 3 minggu terakhir, menuturkan hal tersebut kepada penyidik yang menginterogasinya. Sweat mengaku dirinya melakukan uji coba sebelum benar-benar melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan Clinton pada 6 Juni bersama narapidana lainnya, Richard Matt. Matt sendiri tewas ditembak agen federal AS di dekat perbatasan Kanada pada Jumat (26/6).

"Sweat memberitahu jika dirinya melakukan 'gladi bersih' pada malam sebelum melarikan diri," tutur jaksa distrik Clinton, Andrew Wylie setelah dia mendapat penjelasan dari Kepolisian New York, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua narapidana ini membuat lubang di dinding sel penjara mereka, kemudian masuk ke lubang yang mereka buat pada pipa saluran uap dan merayap di dalam pipa tersebut. Mereka keluar dari sebuah lubang di jalanan di luar dinding penjara yang ada di wilayah Dannemora, New York.

Dua pekerja penjara Clinton ditangkap dan dijerat dakwaan pidana karena dianggap membantu dua narapidana ini kabur. Sipir Gene Palmer dan pengawas kios penjahit Joyce Mitchell sama-sama dijerat dakwaan menyelundupkan barang ke dalam penjara dan menyalahgunakan wewenang.

Sweat berhasil ditangkap setelah ditembak oleh salah satu personel kepolisian AS di lokasi berjarak 3 kilometer dari selatan perbatasan Kanada pada Minggu (28/6). Kini, Sweat masih menjalani perawatan di Albany Medical Center dan dilaporkan kondisinya stabil.

Dampak dari hal ini, seperti disampaikan Departemen Lembaga Pemasyarakatan New York, ada tiga pejabat eksekutif bersama sembilan staf keamanan penjara mendapat sanksi skorsing administratif. Namun identitas mereka tidak disebutkan.

Inspektur Steven Racette yang merupakan kepala penjara Clinton masuk dalam pejabat eksekutif yang dijatuhi sanksi. Seorang wanita yang mengaku istri Racette menuturkan hal itu kepada Reuters.

"Dia (Racette) sedang dalam cuti administrasi. Kami tidak ada komentar lainnya," sebut wanita yang menjawab telepon di kediaman keluarga Racette di Saranac Lake. (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads