Dominique Cottrez (51) sempat mengklaim bahwa bayi-bayinya itu merupakan hasil hubungan inses dengan ayahnya sendiri. Namun dalam persidangan, Cottrez tidak menjelaskan lebih banyak soal hubungannya dengan sang ayah.
Untuk sementara, pengadilan tidak akan bertanya lebih jauh soal klaim Cottrez tersebut. Persidangan kini fokus pada dakwaan pembunuhan yang dilakukan Cottrez terhadap bayi-bayinya. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (26/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cottrez memiliki berat badan hingga 130 kilogram selama kehamilan-kehamilannya, sehingga susah dideteksi jika dia sedang mengandung. Bahkan dokter yang memeriksanya juga tidak menyadari kehamilannya. Suami serta kedua putrinya yang sudah dewasa juga tidak mengetahui kehamilan-kehamilan Cottrez yang berujung tindak pembunuhan keji ini.
Kasus ini mulai terbongkar pada Juli 2010 lalu, ketika pemilik baru menempati rumah orang tua Cottrez di desa Viller-au-Tertre, Prancis bagian utara. Si pemilik baru menemukan dua jasad bayi terbungkus plastik yang terkubur di kebun rumah tersebut. Hasil pencarian selanjutnya berujung pada temuan enam jasad bayi lainnya di dekat rumah Cottrez.
Kepada polisi saat itu, Cottrez mengaku takut jika bayi-bayinya itu merupakan hasil hubungan intimnya dengan sang ayah, yang terjadi sejak kecil hingga kematian sang ayah pada tahun 2007. Namun ketika disidangkan pada Kamis (25/6), Cottrez menyebut masa kecilnya normal dan prestasi sekolahnya baik.
Ditambah lagi hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa seluruh jasad bayi itu merupakan anak Cottrez dengan suaminya, Pierre-Marie Cottrez. Beberapa bayi lahir saat sang suami sedang bertugas ke luar kota. (nvc/ita)











































