Menurut warga setempat seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (22/6/2015), lebih dari 20 serangan udara koalisi Saudi mengenai target-target yang dikuasai Houthi pada Minggu (21/6) malam waktu setempat.
Belum ada laporan mengenai korban dalam serangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, di sepanjang perbatasan Yaman dengan Saudi, warga provinsi Hajja melaporkan lima serangan udara terhadap gedung-gedung yang dihuni pemberontak Houthi dan tentara sekutu mereka.
Koalisi Saudi telah mulai membombardir Houthi sejak tiga bulan lalu. Saudi mengklaim, serangan udara tersebut dilancarkan untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah sah Yaman dan menangkal apa yang mereka sebut sebagai pengaruh Iran.
Pemberontak Houthi bersekutu dengan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang masih banyak memiliki pendukung dari militer Yaman. Houthi juga dikabarkan mendapat dukungan senjata dari pemerintah Iran, namun hal ini telah berulang kali dibantah Teheran.
Para pemberontak Houthi terus memerangi Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang kini mengasingkan diri di Riyadh, Saudi. Pada September 2014 lalu, Houthi berhasil menguasai ibukota Sanaa dan sejak itu terus memperluas kekuasaan mereka ke wilayah-wilayah Yaman lainnya.
(ita/ita)