Prof AS: Penembakan Gereja Charleston Harus Disebut Terorisme

Prof AS: Penembakan Gereja Charleston Harus Disebut Terorisme

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 19 Jun 2015 15:00 WIB
Dylann Roof (Reuters)
Washington, - Penembakan massal di gereja di Charleston, South Carolina terjadi di tengah meningkatnya ketegangan rasial di Amerika Serikat. Ketegangan terjadi menyusul beberapa insiden tewasnya warga kulit hitam di tangan polisi-polisi berkulit putih.

Penembakan di gereja Emanuel AME, Charleston memicu seruan sejumlah pihak untuk menyebut serangan itu sebagai terorisme. Terlebih karena adanya sejarah panjang kekerasan rasial di AS.

"Radikalisme bisa datang dalam banyak bentuk yang berbeda. Salah satunya bisa sebagai muslim pendukung ISIS, dan lainnya seorang rasis sayap kanan," tutur Max Abrams, profesor ilmu politik di Northeastern University, Boston.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita perlu menggunakan standar yang konsisten dalam hal menyebut suatu insiden sebagai terorisme atau tidak," imbuhnya seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (19/6/2015).

Hal senada disampaikan Richard Cohen, direktur organisasi Southern Poverty Law Center.

"Sejak 9/11 (serangan teroris 11 September 2001 di New York -red), negara kita telah terpaku pada ancaman terorisme jihad. Namun tragedi mengerikan di Emanuel AME mengingatkan kita bahwa ancaman terorisme yang tumbuh di dalam negeri adalah sangat nyata," kata Cohen.

Penembakan yang terjadi pada Rabu (17/6) malam waktu setempat itu, disebut sebagai serangan terburuk di tempat ibadah AS dalam kurun waktu 24 tahun. Kepolisian setempat menyatakan penembakan ini sebagai kejahatan karena kebencian bermotif rasial.

Gereja Emanuel AME merupakan salah satu gereja terbesar dan tertua bagi warga kulit hitam di wilayah tersebut. Gereja yang selesai dibangun pada tahun 1891 itu dianggap sebagai gedung yang sangat bersejarah. Penembakan ini mengingatkan pada pengeboman di gereja Afrika-Amerika di Birmingham, Alabama, yang menewaskan empat anak perempuan pada tahun 1960-an silam.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads