Beberapa jam telah berlalu sejak penembakan brutal itu terjadi di Gereja Emanuel AME pada Rabu (17/6) malam waktu setempat, namun hingga kini pelaku belum berhasil ditangkap. Polisi menyebut dia sangat berbahaya.
Kepala kepolisian Charleston Gregory Mullen mengatakan, penembakan yang terjadi saat jemaat gereja sedang menggelar kebaktian itu, merupakan kejahatan karena kebencian. Sembilan orang tewas dalam insiden itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengejaran pelaku, aparat kepolisian dibantu oleh agen-agen FBI serta Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak.
Penembakan ini mengingatkan pada pengeboman di gereja Afrika-Amerika di Birmingham, Alabama, yang menewaskan empat anak perempuan pada tahun 1960-an silam.
Gereja Emanuel AME merupakan salah satu gereja terbesar dan tertua bagi warga kulit hitam di wilayah tersebut. Gereja yang selesai dibangun pada tahun 1891 itu dianggap sebagai gedung yang sangat bersejarah. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini