"Seperti inilah mereka menarik perhatian pria-pria muda -- kami memiliki wanita-wanita yang menunggu Anda, perawan yang bisa dinikahi," terang utusan khusus PBB untuk kasus kekerasan seksual, Zainab Bangura seperti dilansir news.com.au, Kamis (11/6/2015).
"Pelaku jihad asing merupakan tulang punggung dalam pertempuran (ISIS)," imbuhnya.
Bangura datang mengunjungi Irak dan Suriah pada April lalu. Dia berbicara dengan banyak gadis muda dan wanita yang menjadi korban kekejaman ISIS dan berhasil meloloskan diri. Sejak itu, Bangura bekerja keras untuk mewujudkan rencana aksi demi mengatasi kekerasan seksual yang dilakukan ISIS.
Laporan terbaru PBB menyebut, sekitar 25 ribu pelaku jihad asing dari 100 negara terlibat dalam pertempuran di konflik-konflik dunia. Sebagian besar pejuang asing tertarik untuk bertempur dalam konflik di Irak dan Suriah.
Bangura menyamakan perlakuan buruk ISIS terhadap wanita seperti zaman abad pertengahan. Dia juga menyebut ISIS ingin membentuk masyarakat yang merefleksikan abad ke-13, di mana kaum perempuan masih ditindas dan dipandang sebelah mata.
Menurut Bangura, ISIS memiliki pasar budak untuk memperjualbelikan perempuan-perempuan yang diculik. Namun tidak diketahui pasti jumlah budak perempuan yang disandera ISIS. Bangura menyebut, ada banyak perempuan yang masih berusia belasan tahun telah diperjualbelikan seperti barang.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini