Saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri itu.
Seperti diberitakan Reuters, Rabu (10/6/2015), juru bicara Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan, empat warga Mesir mengalami luka-luka dalam insiden itu. Korban luka terdiri dari dua pemilik toko dan dua polisi. Sumber Kementerian Dalam Negeri mengatakan, tak ada turis yang terluka dalam kejadian ini.
Dalam insiden itu, Kementerian Dalam Negeri menyatakan berhasil menggagalkan apa yang disebutnya serangan teroris. Disebutkan bahwa dua pelaku serangan tewas dan pelaku ketiga terluka dalam peristiwa ini.
Detail mengenai insiden tersebut masih simpang-siur. Menurut sumber-sumber, tiga pria bersenjata mencoba menembus barikade yang mengarah ke lokasi kuil Karnak. Dua pria keluar dari mobil dan terlibat baku tembak dengan polisi. Satu dari pria itu tewas dan pria lainnya mengalami luka parah. Sedangkan pria ketiga yang berada di dalam mobil, berhasil menembus barikade dan meledakkan bom yang dibawanya.
Namun sumber lain di Kementerian Dalam Negeri menyatakan seperti dikutip kantor berita Mesir, MENA, para pelaku mencoba menyerang sebuah bus turis di dekat kuil tersebut, sebelum bentrok dengan aparat polisi. Satu dari ketiga pelaku meledakkan bom dan tewas. Dua pelaku lainnya terlibat baku tembak dengan aparat polisi. Mereka terluka dan dibawa ke rumah sakit, namun satu di antaranya tewas dalam perjalanan.
Pekan lalu, serangan juga terjadi jalan raya dekat tempat wisata, piramida Giza. Saat itu, pria-pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati dua polisi pariwisata di jalan tersebut. Sebelumnya pada Februari 2014, para militan mengebom bus pariwisata di wilayah Semenanjung Sinai, hingga menewaskan dua warga Korea Selatan dan seorang warga Mesir.
(ita/ita)











































