Kabur Mengebor Tembok, 2 Napi AS Tinggalkan Pesan <I>'Have a Nice Day'</I>

Kabur Mengebor Tembok, 2 Napi AS Tinggalkan Pesan <I>'Have a Nice Day'</I>

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 08 Jun 2015 12:42 WIB
Foto: AFP
New York, - Kaburnya dua tahanan berbahaya dari penjara berpengamanan maksimum di New York, Amerika Serikat mencengangkan otoritas setempat. Mereka mengebor dinding sel dengan alat bor listrik, hingga menembus terowongan dan keluar melalui penutup lubang di jalanan tanpa ketahuan. Keduanya bahkan sempat meninggalkan pesan bernada mengejek.

Pesan bertuliskan "Have a nice day" itu ditempelkan pada salah satu terowongan besi yang mereka lubangi dengan alat-alat listrik.

Yang menjadi pertanyaan: bagaimana kedua terpidana pembunuh itu bisa kabur dengan cara mengebor seperti itu tanpa terdengar para tahanan lain?

Gubernur New York Andrew Cuomo yakin, bahwa tidak mungkin kedua napi bisa menggunakan alat-alat listrik untuk mengebor tembok besi, pipa dan bebatuan tanpa ada yang tahu.

"Saya berbicara dengan dua tahanan dan mengatakan, 'Kamu pasti orang yang tidurnya sangat pulas," ujar Cuomo dalam acara Good Morning America di stasiun televisi ABC. "Mereka terdengar, mereka pasti terdengar," cetus Cuomo seperti dilansir News.com.au, Senin (8/6/2015).

Richard Matt (48) dan David Sweat (34) diketahui menghilang dari Lembaga Pemasyarakatan Clinton di kota kecil Dannemora, sekitar 65 kilometer dari provinsi Quebec, Kanada pada Sabtu (7/6) pukul 05.30 pagi waktu setempat saat pengecekan tahanan. Polisi menyebutkan kedua tahanan itu menempati sel yang bersebelahan dan membuat lubang di tembok bagian belakang.

Mereka kemudian membuat satu anjungan, dan menggunakan alat bor listrik untuk membuat lubang di tembok metal dan pipa pemanas. Akhirnya kedua pria itu berhasil menembus bagian dalam terowongan yang berada di bagian dalam penjara, dan keluar melalui penutup lubang di jalanan. Belum diketahui bagaimana mereka bisa mendapatkan alat bor listrik atau mengetahui rute dari terowongan ke jalanan.

Sekitar 200 penegak hukum, termasuk agen FBI dikerahkan mencari di wilayah sekitar Dannemora, didukung dengan anjing-anjing pelacak dan helikopter-helikopter polisi. Polisi pun meminta warga untuk memberitahu pihak berwenang jika melihat mereka.

Matt dihukum karena pembunuhan, penculikan dan perampokan setelah berkelahi dengan seorang pria hingga tewas pada tahun 1997. Dia menjalani hukuman 25 tahun penjara. Sedangkan Sweat dinyatakan bersalah dalam pembunuhan tingkat pertama atas wakil sheriff Kevin Tarsia tahun 2002 dan menjalani hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Menurut Cuomo, selama ini belum pernah ada yang bisa kabur dari penjara yang dibangun pada tahun 1845 tersebut. "Dengan begitu, ini suatu tindakan yang luar biasa," cetus Cuomo.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads