Bobol Dinding, 2 Napi Berbahaya Kabur dari Penjara New York

Bobol Dinding, 2 Napi Berbahaya Kabur dari Penjara New York

Rita Uli Hutapea - detikNews
Minggu, 07 Jun 2015 14:03 WIB
Bobol Dinding, 2 Napi Berbahaya Kabur dari Penjara New York
Ilustrasi
New York, - Dua narapidana pembunuhan berhasil kabur dari penjara terbesar berpengamanan maksimum di New York, Amerika Serikat. Operasi pengejaran besar-besaran pun dilakukan.

Dalam pengumumannya, kepolisian negara bagian New York menyatakan, kedua napi bernama Richard Matt dan David Sweat telah melarikan diri dari penjara Clinton Correctional Facility di Dannemora, New York pada Sabtu, 6 Juni waktu setempat.

Beberapa jam kemudian, Gubernur New York, Andrew Cuomo mengumumkan di Twitter, bahwa dirinya batal hadir ke acara lomba pacuan kuda Belmont Stakes guna mengunjungi penjara tersebut.

"Ini dua orang yang berbahaya, salah satunya dipenjara atas pembunuhan seorang wakil sheriff (kepala polisi daerah-red), jadi ini orang-orang yang berbahaya," ujar Cuomo kepada wartawan. "Dan mereka tak bisa dianggap enteng," imbuhnya seperti dilansir AFP, Minggu (7/6/2015).

Lebih dari 200 aparat dikerahkan dalam operasi perburuan kedua napi tersebut. Operasi ini dibantu oleh berbagai kekuatan pendukung taktis, termasuk tim SWAT, unit K-9 dan sejumlah helikopter.

Kedua napi tersebut kabur dengan membobol dinding sel penjara. Disampaikan Cuomo, keduanya menggunakan alat khusus untuk mengebor dinding sel.

Menurut Cuomo, selama ini belum pernah ada yang kabur dari penjara yang dibuka sejak tahun 1845 tersebut. "Dengan begitu, ini suatu tindakan yang luar biasa," cetus Cuomo.

Menurut kepolisian, Matt (48) dan Sweat (34) diketahui menghilang pada pukul 05.30 waktu setempat saat pemeriksaan tempat tidur. Kedua pria itu sengaja meninggalkan baju-baju mereka di tempat tidur untuk menimbulkan kesan bahwa mereka masih berada di sel mereka.

Sweat telah divonis penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat atas pembunuhan seorang wakil sheriff. Sementara Matt dipenjara 25 tahun atas penculikan dan pembunuhan seorang pria.

Belum jelas apakah kedua pria itu bersenjata atau telah mendapatkan bantuan dalam merencanakan pelarian ini.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads