Anak Sadri adalah 1 dari 29 siswa Tanjong Katong Primary School (TKPS), Singapura yang sedang mengikuti study trip ke Gunung Kinabalu pada Jumat (5/6) lalu. Di tengah kegiatan itu, gempa mengguncang. Demikian dilansir Channel NewsAsia, Minggu (7/6/2015).
Sadri sempat bicara lewat sambungan telepon dengan anaknya. Sang anak hanya sanggup berkata sedikit.
"Dia berkata kepada saya 'Papa, longsor, batu'. Dan kemudian dia tidak bisa bicara lagi. Dia akan menjalani operasi," kata Sadri.
Seorang dokter di Sabah sudah bicara pada Sadri dan memberi tahu kondisi anak laki-lakinya. Sang anak mengalami retak tempurung kepala dan cidera punggung.
"Tentu saja saya merasa lega setelah mendengar suaranya. Tapi, saya tidak tahu seberapa parah cideranya dan dia terdengar lemah," ujarnya.
Dari rombongan TKPS yang terdiri dari 29 siswa dan 8 guru, 1 siswa bernama Wee Ying Peony (12) ditemukan dalam kondisi tewas. Selain itu, sebanyak 8 siswa dan 2 orang guru masih belum diketahui nasibnya.
SAR Malaysia menyebut total korban sebanyak 19 orang. Tim SAR tidak mengharapkan ada jenazah lain yang ditemukan karena semua pendaki yang hilang sudah dicatat.
(imk/hat)