Di acara tersebut, semula Najib dijadwalkan untuk menanggapi kritikan seputar perusahaan investasi milik negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB), yang kini mengalami defisit hingga US$ 11 miliar, juga tudingan adanya penggelapan serta sejumlah besar uang yang hilang secara misterius.
Namun setelah mantan PM Mahathir Mohamad (89) -- yang paling lantang menyerukan Najib mundur karena skandal tersebut -- muncul untuk berbicara di event tersebut, polisi pun membatalkan acara. Alasannya, karena ada kekhawatiran ketertiban publik dan kerukunan nasional.
Pembatalan tersebut sontak membuat Najib dikritik banyak pihak. Para lawan politik Najib dan para pengguna media sosial Malaysia menuding Najib sengaja memerintahkan pembatalan acara tersebut, guna menghindari bertemu Mahathir di depan publik.
"Dia kehilangan kesempatan untuk meraih dukungan bagi dirinya sendiri, untuk menjelaskan semuanya .. bahwa tak ada uang yang hilang," cetus Mahathir seperti dikutip The Malaysian Insider dan dilansir AFP, Jumat (5/6/2015).
Najib meresmikan 1Malaysia Development Bhd (1MDB) pada tahun 2009 dan karena dirinya merangkap Menteri Keuangan, dia bertanggung jawab atas operasi perusahaan investasi tersebut.
Namun perusahaan itu kini dilaporkan berutang sekitar US$ 11 miliar dan dikhawatirkan akan kolaps hingga bisa mempengaruhi nilai tukar ringgit. Namun Najib bersikeras bahwa perusahaan tersebut tetap solid.
Mengenai batalnya Najib hadir di acara tersebut, kantor Najib menyebutkan hal itu dikarenakan adanya peringatan keamanan dari kepala kepolisian nasional. Atas pernyataan ini, Najib pun diejek oleh para pengkritiknya karena acara tersebut digelar di kantor pusat partainya sendiri.
"Najib cuma bisa menyalahkah dirinya dan kepala kepolisian jika kini makin banyak warga Malaysia yang yakin, bahwa PM punya banyak hal yang disembunyikan," cetus anggota parlemen oposisi Lim Kit Siang.
(ita/ita)











































