Sampel tersebut telah diradiasi pada Maret 2014 lalu di laboratorium militer di Utah AS, dan dinyatakan telah tidak aktif atau mati. Namun pada Jumat (22/5) lalu, sebuah perusahaan swasta di Maryland melaporkan kepada otoritas AS bahwa sampel yang diterimanya masih aktif.
Laporan ini lantas memicu peninjauan besar-besaran terhadap seluruh material yang dikirimkan ke beberapa laboratorium lainnya. Demikian seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (28/5/2015).
Seorang pejabat pertahanan AS menyebut, sampel-sampel yang sama telah dikirimkan ke sejumlah laboratorium pemerintah maupun komersial di 9 negara bagian AS dan juga ke pangkalan militer AS di Korsel. Sembilan negara bagian itu antara lain Maryland, Texas, Wisconsin, Delaware, New Jersey, Tennessee, New York, California dan Virginia.
Semua laboratorium itu menerima sampel-sampel yang diradiasi di Dugway Proving Ground di Utah pada 2014 lalu. Pentagon menyebut, sampel antraks yang seharusnya tidak aktif itu digunakan dalam pengujian lapangan untuk mengidentifikasi ancaman biologi yang muncul.
Laporan terbaru menyebut, empat orang dari tiga perusahaan berbeda yang telah bekerja dengan sampel antraks aktif tersebut, diminta menjalani peawatan medis sebagai pencegahan. Mereka berasal dari negara bagian Delaware, Texas, dan Wisconsin. Namun Pentagon menyatakan tidak ada ancaman yang muncul bagi kesehatan publik akibat insiden ini.
"Tidak ada risiko yang berpotensi mengancam masyarakat umum, dan tidak ada dugaan kasus maupun kasus yang pasti soal terinfeksi antraks terhadap para pekerja laboratorium," ucap juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren.
Sejauh ini, informasi mengenai bagaimana kesalahan ini bisa terjadi dan ada berapa laboratorium yang terpapar, masih belum jelas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dibantu oleh Departemen Pertahanan AS tengah menyelidiki insiden ini secara mendalam dan menyeluruh.
Ketika bakteri antraks menyebar via udara, maka akan memicu penyakit mematikan yang disebut penghirupan antraks. Kasus seperti ini terjadi di AS pada tahun 2001 lalu, ketika antraks dikirimkan melalui surat pos kepada pemerintah dan media yang menjadi sasaran, dan menewaskan 5 orang.
(Novi Christiastuti Adiputri/Rita Uli Hutapea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini