Seperti dilansir dari ABC News, Rabu (27/5/2015), serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah Pemerintah Irak mengumumkan dimulainya operasi besar-besaran untuk merebut daerah-daerah yang kini di bawah kendali ISIS. Salah satunya di Kota Anbar.
Menurut Juru Bicara Komando Militer Gabungan, Brigadir Gen Saad Maan Ibrahim, serangan tersebut terjadi Selasa (26/5/2015) malam di luar kota Fallujah. Mereka menyerang di dekat stasiun kontrol air dan sistem kunci.
"Para militan tersebut menyerang di dekat stasiun kontrol air dan sistem kunci pada sebuah kanal antara Danau Tharthar dan Sungai Efrat," ujar Juru Bicara Komando Militer Gabungan, Brigadir Gen Saad Maan Ibrahim.
Brigadir Gen Saad Maan Ibrahim menambahkan bahwa badai pasir yang melanda sebagian besar kawasan Irak memberikan kesempatan bagi para militan untuk melakukan bom bunuh diri. Ia tidak mengetahui persis berapa banyak pelaku bom bunuh diri yang memukul militer Irak dari berbagai arah tersebut.
"Bulan lalu, stasiun air di dekat Fallujah jatuh ke tangan militan Negara Islam, menyusul serangan yang juga akibat bom bunuh diri dan yang menewaskan seorang jenderal komandan Divisi 1 dan selusin petugas lainnya dan tentara," tambahnya.
Operasi Irak untuk merebut kembali Anbar didukung oleh milisi Syiah dan pejuang pro-pemerintah Sunni. Mereka menganggap penting untuk mendapatkan kembali momentum dalam memerangi Negara Islam.
(Ikhwanul Khabibi/Ikhwanul Khabibi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini