Kisah Presiden Obama dan Sang 'Penerjemah Amarah'

Kisah Presiden Obama dan Sang 'Penerjemah Amarah'

Rachmadin Ismail - detikNews
Senin, 25 Mei 2015 13:43 WIB
Foto: AFP (Getty Images)
Jakarta - Sebuah video yang beredar sejak sebulan lalu membuat heboh. Isinya tentang pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang menumpahkan kemarahannya di depan media, namun lewat orang lain yaitu lewat penerjemah amarah.

Video berjudul 'President Obama's Anger Translator' itu sudah ditonton lebih dari 5 juta kali di jejaring sosial YouTube. Video yang sama juga diposting akun lain dan sudah ditonton banyak orang.

Peristiwa itu berlangsung pada akhir April 2015 lalu. Ketika itu, Obama menggelar acara makan malam tahunan bersama para jurnalis, politisi, atlet sampai selebritis bertajuk 'White House Correspondents' Dinner'. Di antara para tamu ada beberapa aktor yang berperan di 'The Walking Dead', 'Blackish' sampai 'Modern Family'.

Ketika sedang berpidato, Obama tiba-tiba memanggil sosok pria yang disebutnya sebagai 'Luther' sang penerjemah amarah. Tugas Luther adalah menerjemahkan amarah Obama dalam setiap ucapannya. Luther sejatinya seorang komedian yang dikenal dengan Keegan-Michel Key dari acara 'Key and Peele'.

Kehadiran Luther hanya lima menit dari total hampir 30 menit pidato Obama. Namun dia membawa warna lain ke dalam suasana malam tersebut.

"Selama ini saya sering bercanda tentang ketegangan antara saya dan media. Namun apa yang ditulis media sejujurnya tidak mengganggu saya... Saya juga orang yang melow.. Karena itu saya mengundang penerjemah amarah saya, Luther," demikian Obama saat memanggil Luther.

Luther datang dengan mata melotot dan kedua tangannya menempel di dada. Dia lalu berdiri di belakang Obama dan menerjemahkan 'maksud' ucapan Obama dengan gaya kocak penuh amarah, namun juga bernada satir. Luther menyindir beberapa pemberitaan media, kampanye Hillary Clinton, sampai isu perubahan iklim di California. Sesekali dia memamerkan semua jemarinya yang dihiasi cincin mencolok.

Ekspresinya meledak-ledak dan mengundang tawa. Sesekali dia juga sempat memegang Obama, namun sang presiden tetap serius membacakan pidatonya hingga selesai.

Momen menarik ini ditutup dengan adegan di mana Obama sendiri yang menyampaikan pidatonya dengan penuh amarah. Hingga akhirnya sang penerjemah pun pergi meninggalkan ruangan. Ada-ada saja...

Tertarik meniru Obama menggunakan penerjemah untuk menyampaikan amarah, Pak Jokowi?



(Rachmadin Ismail/Nurul Hidayati)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads