Polisi Prancis Buru 17 Ekor Kera Langka yang Dicuri dari Kebun Binatang

Polisi Prancis Buru 17 Ekor Kera Langka yang Dicuri dari Kebun Binatang

- detikNews
Selasa, 12 Mei 2015 18:00 WIB
Paris, - Kepolisian Prancis tengah memburu belasan kera langka yang dicuri dari kebun binatang yang berada di sebelah selatan Paris. Operasi pencarian ini dilakukan di seluruh wilayah Prancis.

Sebanyak 17 ekor binatang langka tersebut dicuri pada Sabtu, 9 Mei waktu setempat. Hewan-hewan yang terdiri dari 7 ekor kera jenis tamarin singa emas dan 10 ekor kera jenis marmoset perak tersebut, seluruhnya merupakan milik pemerintah Brasil. Mereka dibawa kabur dari kebun binatang Beauval, sekitar 200 km dari Paris.

"Tidak jelas mengapa mereka dibawa. Ini pencurian yang sangat keterlaluan. Mereka hewan-hewan yang sangat lemah yang memerlukan penanganan spesifik," kata direktur kebun binatang Beauval, Rodolphe Debord seperti dikutip kantor berita Reuters, Selasa (12/5/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas menyebut aksi pencurian ini dilakukan oleh orang-orang yang sangat ahli, sebab di tempat tersebut dipasangi kamera-kamera pengaman. Belum lagi, patroli pun dilakukan di malam hari. Namun para pencuri berhasil masuk lewat jendela kaca untuk mencuri hewan-hewan tersebut.

Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas insiden ini dan memeriksa rekaman CCTV.

"Ini kera-kera yang sangat langka, terancam," tutur Debord seraya menambahkan ini kehilangan besar bagi konservasi spesies tersebut.

"Para pencuri ini tahu benar kera apa yang ingin mereka curi. Ada dua kemungkinan. Apakah kolektor atau pasar gelap untuk jenis-jenis baru hewan peliharaan," tandasnya.

Menurut asosiasi lingkungan hidup di Prancis, Robin des Bois, telah terjadi lonjakan di seluruh dunia dalam penyelundupan monyet langka sejak tahun 2011. Termasuk pencurian lima kera tamarin di Blackpool pada April 2014.

Disebutkan asosiasi tersebut, seekor tamarin bisa terjual antara 5 ribu euro hingga 10 ribu euro di pasar gelap.

(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads