Ketegangan di Situation Room dan Teori Kebohongan Operasi 'Geronimo' Osama

Ketegangan di Situation Room dan Teori Kebohongan Operasi 'Geronimo' Osama

Rachmadin Ismail - detikNews
Selasa, 12 Mei 2015 14:26 WIB
Jakarta -

"Geronimo EKIA!" begitu ucapan yang terdengar ketika pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden, tewas ditembak oleh tim NAVY SEAL Amerika Serikat (AS). Dari ruangan khusus di Gedung Putih, Presiden Barack Obama memantau detik demi detik operasi tersebut. Namun kini, spekulasi soal apa yang terjadi selama operasi dipertanyakan.

Peristiwa tersebut berlangsung pada Minggu (1/5/2011) siang menjelang sore waktu Amerika Serikat (AS). Obama beserta para penasihatnya berkumpul di Situation Room, Gedung Putih. Mereka memonitor operasi militer di Pakistan secara langsung.

Pada saat yang sama, helikopter AS melayang-layang di atas wilayah udara Pakistan. Saat memonitor jalannya operasi militer, situation room itu hening. Salah satu ajudan Obama mengatakan, wajah Obama tampak 'membatu'. Wakil Presiden AS Joseph R Biden Jr terlihat memilin-milin rosarionya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menit-menit berlalu seperti berhari-hari," ujar penasihat Obama, Kepala Kontraterorisme Gedung Putih John O Brennan, seperti dilansir New York Times.

Selain kejadian langsung operasi militer, tampak dalam salah satu layar, Direktur CIA Leon E Panetta yang menjelaskan detail operasi dari kantor pusat CIA, di Langley, Virginia.

"Mereka sudah mencapai target," kata Panetta. Kita sudah mendapatkan gambar visual Geronimo," kata Panetta.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara "Geronimo EKIA". Dan, Situation Room kembali hening. "Kita mendapatkannya," Obama membuka suara.

Rupanya 'Geronimo EKIA' adalah kalimat untuk menjelaskan bahwa Osama telah tewas ditembak. Geronimo,merupakan kode panggilan bagi Osama, sedangkan EKIA merupakan Enemy Killed In Action.

Geronimo adalah tokoh Indian yang dikenal saat zaman perjuangan kemerdekaan AS. Dia lahir dengan nama Goyahkla dan merupakan pahlawan abad ke-19 dan dijuluki Apache Geronimo oleh tentara Meksiko. Namun Geronimo menyatakan dirinya musuh negara setelah pembunuhan keluarganya oleh pasukan Meksiko.

Setelah meluncurkan serangan di wilayah barat daya, Geronimo menjadi legendaris karena kemampuannya menghindari pasukan Amerika dan Meksiko selama hampir 3 dekade yang membuat ia menjadi salah satu musuh terbesar Amerika. Namun akhirnya ia berhasil ditangkap pada tahun 1886 dan meninggal di tahanan pada tahun 1909.

Dalam foto-foto nobar yang diadakan di Situation Room itu, terlihat ekspresi Obama yang serius. Lalu juga Menlu Hillary Clinton yang tampak tegang dengan menutupi mulutnya. Ada juga Wapres Joe Biden dan sejumlah petinggi keamanan. Petinggi keamanan itu terdiri dari Brigjen Marshall B Brad Webb, Deputi Penasihat Deputi Keamanan Nasional Denis McDonough, dan Menhan Robert Gates.

Sedangkan yang berdiri adalah Laksamana Mike Mullen,Penasihat Keamanan Nasional Tom Donilon; Bill Daley; Tony Binken, Audrey Tomason, John Brennan (Asisten Presiden untuk Keamanan Dalam Negeri dan Kontraterorisme) dan Direktur Intelijen Nasional.

Setelah peristiwa di Situation Room itu, Obama langsung menggelar jumpa pers yang memastikan bahwa Osama bin Laden sudah tewas dengan luka tembakan di mata sebelah kiri. Operasi AS digelar tanpa sepengetahuan Pakistan dan jenazah Osama dibenamkan ke laut.

Selang beberapa waktu, pemerintah AS menceritakan secara detail kronologi operasi. Mereka menyebut Osama ditembak saat berlari menuju kamarnya untuk mengambil senjata. Mereka juga mengklaim jenazah Osama diperlakukan dengan baik.

Klaim AS dan Obama dipertanyakan oleh seorang jurnalis peraih Pulitzer, Seymour Hersh. Hersh menyebutkan, pejabat-pejabat Pakistan bukan hanya tahu soal keberadaan Osama, namun mereka juga menjadikannya sebagai tahanan.

Dalam artikelnya seperti dilansir Deutsche Welle, Selasa (12/5/2015), Hersh mengatakan, pejabat-pejabat tinggi militer Pakistan tahu soal operasi Pasukan Khusus AS di kota Abbottabad pada Mei 2011 yang menewaskan Osama.

Padahal selama ini Pakistan bersikeras bahwa AS bertindak seorang diri tanpa sepengetahuan Pakistan dalam operasi tersebut. Pakistan juga mengklaim bahwa pihaknya tidak tahu-menahu soal keberadaan Osama. Pemerintah AS pun secara resmi menyampaikan hal yang sama dengan klaim Pakistan tersebut.

Namun menurut Hersh dalam tulisannya ini, sejak tahun 2006 Osama telah berada di bawah kendali Pakistan dan disembunyikan di Abbottabad.

"Kebohongan paling mencolok adalah bahwa dua pemimpin paling senior militer Pakistan -- Jenderal Ashfaq Parvez Kayani, (mantan) kepala staf militer, dan Jenderal Ahmed Shuja Pasha, (mantan) dirjen ISI (badan intelijen militer Pakistan) -- tak pernah diberi tahu soal misi AS," tulis Hersh.

"Bin Laden telah menjadi tahanan ISI di Abbottabad sejak 2006 ... Kayani dan Pasha tahu sejak awal soal operasi penyerangan itu dan telah memastikan agar dua helikopter yang mengangkut pasukan SEAL ke Abbottabad bisa melintasi wilayah udara Pakistan tanpa menimbulkan kecurigaan," tulis Hersh dalam artikelnya.

Tulisan Hersh dibantah keras oleh Gedung Putih. Sejumlah media besar seperti CNN juga meragukan keterangan Hersh karena dibuat dari banyak sumber anonim.

Jadi, siapa yang benar dan siapa yang berbohong?

(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads