Sebanyak 32 jasad, yang diyakini sebagai para migran dari Myanmar dan Bangladesh, telah ditemukan di kuburan-kuburan di provinsi Songkhla, Thailand selatan dalam sepekan terakhir. Sebagian jasad tersebut ditemukan di kamp perdagangan manusia yang tersembunyi jauh di dalam kawasan hutan.
"Kami telah mentransfer lebih dari 50 polisi atas isu ini dikarenakan komandan-komandan di daerah setempat tahu siapa yang terlibat," kata Kepala Kepolisian Kerajaan Thai Jenderal Somyot Poompanmuang kepada para wartawan di Bangkok, seperti dilansir Reuters, Kamis (7/5/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya tak ada upaya sungguh-sungguh untuk menyelesaikan masalah ini. Ini (pemberian hukuman) merupakan hal yang baru-baru ini saja terjadi," tandas Somyot.
Menurut sejumlah pejabat Thai, perdagangan manusia telah dibiarkan berkembang selama bertahun-tahun dikarenakan kelalaian dan, kadang-kadang, keterlibatan otoritas Thai.
PM Thailand Prayuth Chan-ocha telah memerintahkan pembersihan kamp-kamp perdagangan manusia di seluruh negeri itu dalam waktu 10 hari ini. Kepolisian Thai juga telah menangkap empat pria atas dugaan perdagangan manusia. Mereka terdiri dari tiga warga Thai dan seorang warga Myanmar. Perintah penangkapan juga telah dikeluarkan terhadap empat orang lainnya atas kasus perdagangan manusia.
(ita/ita)











































