Dilansir AFP, Rabu (29/4/2015), Luz mengungkapkan hal tersebut kepada sebuah majalah Prancis.
"Aku tidak akan lagi menggambar sosok Muhammad. Ini tidak lagi menarik bagi saya," kata Luz kepada majalah Les Inrockuptibles dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, Rabu (7/1/2015) lalu, kantor Charlie Hebdo diserang sekelompok teroris secara membabi buta. 12 Orang tewas dalam peristiwa berdarah ini termasuk pemimpin redaksi majalah yang bermarkas di Paris, Prancis ini dan juga seorang polisi. Majalah ini memang kerap menimbulkan kontroversi karena menggambar kartun Nabi Muhammad.
Sepekan setelah serangan brutal itu, awak redaksi Charlie Hebdo yang selamat, termasuk Luz kembali memuat kartun Nabi Muhammad pada sampul majalah. Mereka mengerjakannya di kantor majalah Liberation.
Sampul itu menampilkan karikatur Nabi Muhammad buatan Luz yang sedang memegang poster bertuliskan, 'Je Suis Charlie' (saya Charlie). Di bawah karikatur itu terdapat tulisan, 'all is forgiven' (semua dimaafkan).
Terbitnya Charlie Hebdo yang kembali memasang karikatur Nabi Muhammad itu pun lagi-lagi menyulut kemarahan negara-negara Islam. Edisi ini sendiri disebut ludes hingga 8 juta eksemplar, yang merupakan rekor bagi pers Prancis.
Namun, seperti yang dikatakan Luz tadi, dirinya tak akan lagi menggambar karikatur Nabi Muhammad.
"Para teroris tidak menang," ucap Luz, masih kepada majalah Les Inrockuptibles. "Mereka akan menang jika seluruh Perancis terus takut," tambahnya.
(bar/jor)