Kepolisian setempat masih menyelidiki insiden yang terjadi di wilayah Rajasthan yang tergolong kawasan miskin ini. Kasus ini berawal ketika warga setempat, Rajendra Meghwal meminta bantuan kepada dewan desa untuk membantu mencari istri dan kedua anaknya yang menghilang bersama seorang pria bernama Kalula.
Kepada polisi setempat, istri Kalula yang bernama Mamta menuturkan jika dirinya diminta oleh dewan desa atau khap panchayat untuk membayar kompensasi kepada Rajendra sebesar 300 ribu rupee atau setara Rp 61 juta, karena suaminya membawa kabur istri Rajendra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wanita ini tidak hadir dalam rapat khap, dan dia mengeluhkan kepada kami karena dia diminta membayar sejumlah uang atau harus tinggal dengan Rajendra," terang pejabat kepolisian setempat, Sanjay Kumar.
Tidak diketahui pasti apakah Mamta diminta untuk tinggal bersama Rajendra sebagai istri pengganti atau menjadi pekerja di rumah Rajendra. Kumar menyatakan, pihaknya masih menginterogasi beberapa anggota dewan desa di distrik Bundi setelah Mamta mengajukan laporan pelecehan ke polisi setempat.
Dewan desa atau panchayat biasanya beranggotakan sekelompok tetua desa yang dipandang sebagai penasihat moral dan sosial di tengah warga desa. Meskipun tidak memiliki posisi hukum, dewan desa memiliki pengaruh besar bagi desa.
Namun dewan desa juga dianggap banyak bertanggung jawab atas serangkaian penyimpangan, seperti ketika menjatuhkan saksi pembunuhan demi kehormatan bagi wanita yang dianggap mempermalukan atau merusak nama baik keluarga.
Dijuluki sebagai pengadilan kanguru oleh orang-orang yang tidak mendukung mereka, dewan desa seringkali menjatuhkan sanksi pemukulan di depan umum atau sanksi 'kejam' lainnya untuk tindakan yang tergolong pelanggaran pidana.
(nvc/ita)