Diyakini kuat bahwa pesawat jenis Boeing 777 ini ditembak jatuh saat tengah mengudara di atas wilayah Ukraina Timur yang tengah dilanda konflik, pada Juli 2014 lalu. Ukraina dan negara Barat menuding separatis pro-Rusia yang menembak jatuh pesawat tersebut dengan rudal dari Rusia.
Namun otoritas Rusia membantah keras tudingan tersebut dan balik menuding Ukraina yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat komersial tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Van den Steur dan Menteri Luar Negeri Bert Koenders menggelar rapat pada Kamis (16/4) di sela-sela pertemuan keamanan dunia maya di Den Haag. Rapat tersebut khusus digelar bersama negara-negara yang menjadi korban insiden ini, untuk membahas soal kelanjutan penyelidikan MH17.
Belanda selama ini memegang peran penting dalam memimpin penyelidikan insiden tragis ini. Beberapa bulan terakhir, proses identifikasi para korban telah dilakukan di Belanda, dengan melibatkan ahli forensik dari berbagai negara.
Laporan awal yang dirilis pada September 2014, menyebut bahwa pesawat tersebut jatuh karena dihantam oleh objek dengan kecepatan dan tenaga tinggi. Namun sayangnya, tidak disebut lebih lanjut pihak-pihak yang bertanggung jawab di balik insiden ini.
"Pesawat meledak di udara mungkin sebagai akibat dari kerusakan struktural yang disebabkan oleh sebuah objek besar dengan energi besar yang menghantam pesawat dari luar," sebut laporan awal tersebut.
Laporan akhir atas insiden MH17 akan dirilis pada musim panas tahun ini atau pertengahan tahun.
(nvc/nrl)