Baku tembak ganas itu terjadi menyusul serangkaian serangan udara oleh Arab Saudi dan koalisi terhadap posisi-posisi pemberontak Houthi di kota Aden, Yaman selatan. Demikian disampaikan sumber-sumber militer seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/4/2015).
Menurut seorang pejabat kesehatan di kota Aden, pertempuran antara Houthi dan pasukan loyalis Presiden Abedrabbo Mansour Hadi telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dalam kurun waktu 12 jam. Di antara mereka yang tewas termasuk seorang wanita tua, seorang pria dan seorang anak yang ditembak penembak jitu dari pasukan pemberontak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat lainnya, para milisi Sunni yang mendukung Presiden Hadi menyerang dan menewaskan 12 pemberontak Houthi di jalan antara Taez menuju Lahj, saat mereka sedang dalam perjalanan menuju Aden.
Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi melengserkan Presiden Hadi. Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari ibukota Sanaa dan mendirikan pusat pemerintahan di kota Aden. Operasi militer Saudi di Yaman kemudian dilakukan setelah Houthi terus bergerak mendekati kota Aden.
Sepak terjang kaum Houthi telah membangkitkan dugaan bahwa aksi mereka disokong oleh pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah. Namun, baik kaum Houthi dan Iran menepis dugaan tersebut. Meski demikian, ada kekhawatiran bahwa operasi militer Saudi dkk akan memicu konflik baru yang menyeret Iran.
(ita/ita)