Mesir Diguncang Ledakan dan Serangan Bersenjata, 1 Polisi Tewas

Mesir Diguncang Ledakan dan Serangan Bersenjata, 1 Polisi Tewas

- detikNews
Senin, 06 Apr 2015 12:09 WIB
Mesir Diguncang Ledakan dan Serangan Bersenjata, 1 Polisi Tewas
Ilustrasi
Kairo - Kelompok militan di Mesir menyerang dua kota terbesar di negara tersebut. Ibukota Kairo diguncang ledakan dan sebuah gereja di Alexandria diserang. Sedikitnya satu polisi Mesir tewas dan 7 orang lainnya luka-luka.

Ledakan bom terjadi di atas jembatan di dekat distrik kelas menengah atas di Zamalek, Kairo. Banyak terdapat kantor kedutaan negara asing di distrik tersebut. Satu orang polisi Mesir tewas akibat ledakan ini, sedangkan dua polisi lainnya dan seorang warga sipil mengalami luka-luka.

Sedangkan di Alexandria, sekelompok pria bersenjata melepas tembakan ke gereja bernama Church of the Angel Rafael. Tembakan ini melukai satu polisi dan tiga warga sipil lainnya. Demikian seperti disampaikan Kementerian Dalam Negeri Mesir dan dilansir Reuters, Senin (6/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam keterangannya via Twitter, militan setempat Ajnad Misr mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom di Kairo pada Minggu (5/4) waktu setempat. Ajnad Misr merupakan kelompok militan yang muncul sejak Januari 2014 lalu dan kerap menargetkan tentara dan polisi Mesir, baik di dalam maupun di sekitar wilayah Kairo.

"Tuhan telah membantu prajurit kami yang berani untuk memasang IED (peledak) di lokasi berkumpulnya tentara kriminal," demikian pernyataan Ajnad Misr.

Dalam insiden terpisah di Kairo, seorang pemimpin militan Ajnad Misr tewas dalam baku tembak dengan polisi dan tentara setempat. Pendiri dan pemimpin Ajnad Misr yang diketahui bernama Hammam Mohamed Ahmed Attia ini, tewas ditembak dalam baku tembak di sebuah apartemen di Giza.

Kementerian Dalam Negeri Mesir menyebut, di bawah kepemimpinan Ahmed Attia, Ajnad Misr telah melancarkan sekitar 26 serangan terhadap polisi dan tentara Mesir. Sedangkan sumber keamanan setempat menyebut, Ajnad Misr berpegang pada ideologi Islamis Salafi, namun diyakini mereka tidak memiliki kaitan dengan jaringan Al-Qaeda maupun jaringan ISIS di Mesir, Sinai Province.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads