PM Peru Dipecat Atas Dugaan Mata-mata Domestik

PM Peru Dipecat Atas Dugaan Mata-mata Domestik

- detikNews
Selasa, 31 Mar 2015 14:08 WIB
Lima, - Kongres Peru memecat Perdana Menteri (PM) Ana Jara atas dugaan memata-matai para anggota parlemen, wartawan, tokoh bisnis dan warga biasa.

Di Peru, kekuasaan eksekutif tertinggi dipegang oleh presiden, dalam hal ini Ollanta Humala. Ini merupakan krisis terbesar dalam masa empat tahun kepresidenannya.

Ini pertama kalinya Kongres Peru telah memecat seorang PM sejak tahun 1968. Dengan pemecatan ini, Humala harus menunjuk PM baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 19 Maret lalu, majalah Correo Semanal menerbitkan daftar warga Peru yang diduga tengah diselidiki Direktorat Intelijen Nasional atau DNI. Orang-orang ini termasuk politikus dan keluarga mereka, jurnalis, masyarakat bisnis dan ribuan warga biasa. Setelah berita ini mencuat, Jara pada Juli 2014 lalu dipanggil menghadap Kongres.

Dikatakan Jara, dirinya telah meminta dilakukan penyelidikan dan menurutnya, pencarian data terhadap orang-orang yang diselidiki itu telah berlangsung sejak dua pemerintahan terdahulu.

Pada awal Februari lalu, pemerintah memerintahkan badan intelijen DNI untuk ditutup sementara. DNI dituduh memata-matai pejabat-pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh oposisi.

"Meskipun dia tidak memberikan instruksi agar ini terjadi, jelas bahwa dalam politik, seseorang harus bertanggung jawab," cetus anggota parlemen oposisi Javier Bedoya selama debat sebelum voting Kongres yang menyetujui pemberhentian Jara.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads