"Dia dirawat oleh seorang psikoterapis untuk apa yang didokumentasikan sebagai kecenderungan bunuh diri pada waktu itu," kata Jaksa negara Jerman, Christoph Kumpa, seperti dilansir News.com.au, Selasa (31/3/2015).
Kumpa pun juga menyatakan bahwa Lubitz telah melakukan beberapa kali kunjungan ke dokter sampai sebelum terjadinya kecelakaan. Namun hasilnya tidak ada tanda-tanda Lubitz memiliki kecenderungan bunuh diri. Menurutnya, di tempat tinggal Lubitz pun tidak ditemukan catatan atau tanda-tanda mengenai keinginan pria berumur 28 tahun itu bunuh diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaksa pun membantah bahwa Lubitz memiliki penyakit medis sebelum peristiwa nahas yang merenggut nyawa 150 penumpang tersebut terjadi. Sebelumnya juru bicara Jaksa, Ralf Herrenbruek, mengatakan bahwa penyidik telah menemukan ada indikasi Lubitz tengah menderita penyakit sehingga memiliki motif untuk terjun bebas bersama pesawat yang ia bawa beserta penumpang dan krunya.
"Kami menemukan ada indikasi motif kopilot untuk menabrakkan pesawat Germanwings," ungkap Herrenbrueck, Senin (30/3).
(ear/rvk)