5 Fakta Andreas Lubitz, Kopilot Germanwings yang Jatuhkan Pesawat

5 Fakta Andreas Lubitz, Kopilot Germanwings yang Jatuhkan Pesawat

- detikNews
Jumat, 27 Mar 2015 12:42 WIB
5 Fakta Andreas Lubitz, Kopilot Germanwings yang Jatuhkan Pesawat
(Foto: Facebook via NY Daily News)
Jakarta - Jaksa Marseilles Prancis Brice Robin menyimpulkan bahwa kopilot Germanwings Andreas Lubitz sengaja menjatuhkan pesawat berjenis Airbus A320 itu pada Selasa (24/3/2015) lalu. Hal itu diketahui dari rekaman kotak hitam Cokcpit Voice Recorder (CVR). Ini 5 fakta Andreas Lubitz.



(Foto: Facebook via NY Daily News)

1. Mulai Terbang Saat 14 Tahun

(Foto: Facebook)
Lubitz diketahui sudah belajar terbang sejak berusia 14 tahun dengan pesawat terbang layang. Klub dirgantara LSC Westerwald di Montabaur Jerman, di mana Lubitz bergabung menjadi anggotanya, memberikan kenangan di situsnya:

Sebagai remaja, Andreas bergabung dalam klub, dia ingin melihat impiannya untuk terbang tercapai. Dia memulainya sebagai siswa terbang layang dan kemudian berhasil sebagai pilot Airbus A320. Dia berhasil memenuhi mimpinya, mimpi yang harus dibayar dengan nyawanya. Para anggota LSC Westerwald berduka untuk Andreas dan 149 korban lain dari bencana 24 Maret 2015. Belasungkawa kami yang terdalam kepada kerabat. Kami tidak akan melupakan Andreas.

Salah satu rekan satu klub di LSC Westerwald itu mengatakan bahwa terakhir kali Lubitz mengunjungi klub itu adalah pada musim gugur tahun 2014, untuk memperbarui lisensi terbang layangnya. Rekan Lubitz itu mengingat bahwa Lubitz sangat antusias. "Saya tak mengingat segala hal bahwa segalanya tak berjalan dengan baik," ucap pria itu.


1. Mulai Terbang Saat 14 Tahun

(Foto: Facebook)
Lubitz diketahui sudah belajar terbang sejak berusia 14 tahun dengan pesawat terbang layang. Klub dirgantara LSC Westerwald di Montabaur Jerman, di mana Lubitz bergabung menjadi anggotanya, memberikan kenangan di situsnya:

Sebagai remaja, Andreas bergabung dalam klub, dia ingin melihat impiannya untuk terbang tercapai. Dia memulainya sebagai siswa terbang layang dan kemudian berhasil sebagai pilot Airbus A320. Dia berhasil memenuhi mimpinya, mimpi yang harus dibayar dengan nyawanya. Para anggota LSC Westerwald berduka untuk Andreas dan 149 korban lain dari bencana 24 Maret 2015. Belasungkawa kami yang terdalam kepada kerabat. Kami tidak akan melupakan Andreas.

Salah satu rekan satu klub di LSC Westerwald itu mengatakan bahwa terakhir kali Lubitz mengunjungi klub itu adalah pada musim gugur tahun 2014, untuk memperbarui lisensi terbang layangnya. Rekan Lubitz itu mengingat bahwa Lubitz sangat antusias. "Saya tak mengingat segala hal bahwa segalanya tak berjalan dengan baik," ucap pria itu.


2. Jam Terbang

(Foto: FAA via twitter @Prupaine)
Andreas Lubitz, kopilot pesawat Germanwings yang jatuh di Prancis, baru bergabung dengan maskapai Jerman tersebut pada September 2013.

"Kopilot menjadi First Officer di Germanwings sejak September 2013," ujar juru bicara Lufthansa, maskapai induk Germanwings seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/3/2015).

Sebelum itu, dia menjalani pelatihan sebagai pilot di Lufthansa Flight Training yang berada di kota Bremen, Jerman utara serta Phoenix, Arizona.

Hingga menerbangkan Germanwings pada terakhir kalinya, Lubitz diketahui telah memiliki pengalaman terbang 630 jam. Namun standar 630 jam itu sangat jauh dibanding standar Federal Aviation Administration (FAA) alias Badan Penerbangan AS dalam peraturannya di tahun 2013 yang mensyaratkan bahwa untuk menjadi kopilot minimal harus memiliki 1.500 jam terbang.

FAA mengeluarkan lisensi siswa pilot pada 2010 pada Lubitz dan lisensi pilot pribadi pada tahun 2012.

2. Jam Terbang

(Foto: FAA via twitter @Prupaine)
Andreas Lubitz, kopilot pesawat Germanwings yang jatuh di Prancis, baru bergabung dengan maskapai Jerman tersebut pada September 2013.

"Kopilot menjadi First Officer di Germanwings sejak September 2013," ujar juru bicara Lufthansa, maskapai induk Germanwings seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/3/2015).

Sebelum itu, dia menjalani pelatihan sebagai pilot di Lufthansa Flight Training yang berada di kota Bremen, Jerman utara serta Phoenix, Arizona.

Hingga menerbangkan Germanwings pada terakhir kalinya, Lubitz diketahui telah memiliki pengalaman terbang 630 jam. Namun standar 630 jam itu sangat jauh dibanding standar Federal Aviation Administration (FAA) alias Badan Penerbangan AS dalam peraturannya di tahun 2013 yang mensyaratkan bahwa untuk menjadi kopilot minimal harus memiliki 1.500 jam terbang.

FAA mengeluarkan lisensi siswa pilot pada 2010 pada Lubitz dan lisensi pilot pribadi pada tahun 2012.

3. FAA Pernah Sebut Lubitz 'Pilot Teladan'

(Foto: Aviation Business Gazette)
Federal Aviation Administration (FAA) atau Badan Penerbangan AS pernah memuji Andreas Lubitz sebagai pilot teladan. Media Aviation Business Gazette pada September 2013 lalu pernah menuliskan:

FAA mengakui Andreas Guenter Lubitz dalam database penerima sertifikat pilot FAA yang bergengsi. Database yang diterbitkan FAA dalam situsnya, mencantumkan nama Lubitz dan pilot bersertifikasi FAA lainnya yang telah memenuhi standar pendidikan yang tinggi, lisensi dan kesehatan oleh FAA.

3. FAA Pernah Sebut Lubitz 'Pilot Teladan'

(Foto: Aviation Business Gazette)
Federal Aviation Administration (FAA) atau Badan Penerbangan AS pernah memuji Andreas Lubitz sebagai pilot teladan. Media Aviation Business Gazette pada September 2013 lalu pernah menuliskan:

FAA mengakui Andreas Guenter Lubitz dalam database penerima sertifikat pilot FAA yang bergengsi. Database yang diterbitkan FAA dalam situsnya, mencantumkan nama Lubitz dan pilot bersertifikasi FAA lainnya yang telah memenuhi standar pendidikan yang tinggi, lisensi dan kesehatan oleh FAA.

4. Tinggal dengan Pacar dan Ibundanya

Rumah Lubitz (Foto: Reuters)
Lubitz, pemuda 28 tahun berkewarganegaraan Jerman ini tinggal di Montabaur, Jerman. Telegraph melaporkan bahwa Lubitz tinggal di rumahnya itu bersama dengan orang tuanya. Lubitz juga diketahui memiliki apartemen di Dusseldorf.

Data FAA, Lubitz memiliki alamat di Am Spiessweiher 8, Montabaur, Jerman. Sedangkan rekan satu klub dirgantaranya mengatakan bahwa Lubitz memiliki pacar.Β 

Kepolisian Jerman telah menggeledah rumah Lubitz. Kepolisian mengaku mendapatkan temuan signifikan di rumah pria Jerman itu.
Penggeledahan ini dilakukan setelah para jaksa Prancis menyatakan, Lubitz diyakini kuat telah sengaja menjatuhkan pesawat Airbus A320 tersebut.

"Kami ingin mencari guna melihat apakah kami bisa menemukan sesuatu yang akan menjelaskan apa yang terjadi," tutur Markus Niesczery, pejabat kepolisian Dusseldorf, Jerman.

"Kami telah menemukan sesuatu yang kini akan dibawa untuk dites. Kami saat ini tak bisa mengatakan apa itu namun itu mungkin petunjuk yang sangat signifikan akan apa yang telah terjadi," imbuhnya seperti dilansir News.com.au, Jumat (27/3/2015).

4. Tinggal dengan Pacar dan Ibundanya

Rumah Lubitz (Foto: Reuters)
Lubitz, pemuda 28 tahun berkewarganegaraan Jerman ini tinggal di Montabaur, Jerman. Telegraph melaporkan bahwa Lubitz tinggal di rumahnya itu bersama dengan orang tuanya. Lubitz juga diketahui memiliki apartemen di Dusseldorf.

Data FAA, Lubitz memiliki alamat di Am Spiessweiher 8, Montabaur, Jerman. Sedangkan rekan satu klub dirgantaranya mengatakan bahwa Lubitz memiliki pacar.Β 

Kepolisian Jerman telah menggeledah rumah Lubitz. Kepolisian mengaku mendapatkan temuan signifikan di rumah pria Jerman itu.
Penggeledahan ini dilakukan setelah para jaksa Prancis menyatakan, Lubitz diyakini kuat telah sengaja menjatuhkan pesawat Airbus A320 tersebut.

"Kami ingin mencari guna melihat apakah kami bisa menemukan sesuatu yang akan menjelaskan apa yang terjadi," tutur Markus Niesczery, pejabat kepolisian Dusseldorf, Jerman.

"Kami telah menemukan sesuatu yang kini akan dibawa untuk dites. Kami saat ini tak bisa mengatakan apa itu namun itu mungkin petunjuk yang sangat signifikan akan apa yang telah terjadi," imbuhnya seperti dilansir News.com.au, Jumat (27/3/2015).

5. Dituduh Membajak Pesawat, Tak Terkait Jaringan Teroris

(Foto: Wolfgang Nass/BILD)
"Dia tampak memiliki niat untuk menghancurkan pesawat," kata Jaksa Marseilles Prancis, Brice Robin, seperti dilansir dari BBC.

Dari rekaman kotak hitam yang peroleh, dia mengaku mendengar pilot menyerahkan kemudi kepada kopilot.

"Terdengar suara kursi dimundurkan, kemudian suara pintu ditutup. Pilot mungkin pergi ke toilet," kata Robin seperti dilansir BBC.

Pada saat itu tiba-tiba pesawat menurun drastis setelah si kopilot menekan tombol monitor penerbangan. "Tindakan itu bisa saja disengaja," tuding Robin.

Mendagri Jerman Thomas de Maiziere, seperti dilansir Reuters, menegaskan bahwa Lubitz sama sekali tak terkait dengan jaringan teroris. Hal itu sesuai dengan data yang dimiliki oleh pemerintah Jerman.

"Berdasarkan data terkini dari pemerintah dan setelah membandingkan informasi yang kami miliki, dia sama sekali tak punya latar belakang kegiatan yang berkaitan dengan terorisme," ungkap Maiziere, Kamis (26/3/2015).

Kanselir Jerman Angela Merkel pun angkat bicara atas tragedi penerbangan ini. "Bahwa kita harus menganggap bahwa penerbangan 9525 memang sengaja diaktifkan untuk kecelakaan," ungkap Merkel seperti dilansir CNN.com, Jumat (27/3/2015).

Dia menyebut bahwa sulit untuk membayangkan kebenaran dari dugaan ini. Tetapi sudah banyak data yang mengindikasikan hal tersebut.

"Ini sulit dipahami bagi kebanyakan orang. Tidak ada yang bisa membayangkan ini," imbuh Merkel.

Sementara itu Data Transponder memperlihatkan adanya seseorang yang mengatur ulang auto-pilot pesawat dari dalam kokpit. Pesawat yang sedang terbang di posisi 38.000 kaki itu langsung diturunkan menjadi 100 kaki menurut situs Flightradar24 yang dikutip CNN.

5. Dituduh Membajak Pesawat, Tak Terkait Jaringan Teroris

(Foto: Wolfgang Nass/BILD)
"Dia tampak memiliki niat untuk menghancurkan pesawat," kata Jaksa Marseilles Prancis, Brice Robin, seperti dilansir dari BBC.

Dari rekaman kotak hitam yang peroleh, dia mengaku mendengar pilot menyerahkan kemudi kepada kopilot.

"Terdengar suara kursi dimundurkan, kemudian suara pintu ditutup. Pilot mungkin pergi ke toilet," kata Robin seperti dilansir BBC.

Pada saat itu tiba-tiba pesawat menurun drastis setelah si kopilot menekan tombol monitor penerbangan. "Tindakan itu bisa saja disengaja," tuding Robin.

Mendagri Jerman Thomas de Maiziere, seperti dilansir Reuters, menegaskan bahwa Lubitz sama sekali tak terkait dengan jaringan teroris. Hal itu sesuai dengan data yang dimiliki oleh pemerintah Jerman.

"Berdasarkan data terkini dari pemerintah dan setelah membandingkan informasi yang kami miliki, dia sama sekali tak punya latar belakang kegiatan yang berkaitan dengan terorisme," ungkap Maiziere, Kamis (26/3/2015).

Kanselir Jerman Angela Merkel pun angkat bicara atas tragedi penerbangan ini. "Bahwa kita harus menganggap bahwa penerbangan 9525 memang sengaja diaktifkan untuk kecelakaan," ungkap Merkel seperti dilansir CNN.com, Jumat (27/3/2015).

Dia menyebut bahwa sulit untuk membayangkan kebenaran dari dugaan ini. Tetapi sudah banyak data yang mengindikasikan hal tersebut.

"Ini sulit dipahami bagi kebanyakan orang. Tidak ada yang bisa membayangkan ini," imbuh Merkel.

Sementara itu Data Transponder memperlihatkan adanya seseorang yang mengatur ulang auto-pilot pesawat dari dalam kokpit. Pesawat yang sedang terbang di posisi 38.000 kaki itu langsung diturunkan menjadi 100 kaki menurut situs Flightradar24 yang dikutip CNN.
Halaman 2 dari 12
(nwk/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads