Mohammed al-Bukhaiti mencetuskan, serangan militer Saudi dkk berarti agresi terhadap Yaman dan dia mengancam, serangan ini akan memicu "perang yang melebar" di wilayah tersebut.
"Rakyat Yaman adalah rakyat yang bebas dan mereka akan melawan para agresor. Saya ingatkan Anda bahwa pemerintah Saudi dan pemerintahan Teluk akan menyesali agresi ini," ujar al-Bukhaiti, pemimpin senior Houthi kepada stasiun televisi Al-Jazeera seperti dilansir Reuters, Kamis (26/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Kamis ini, serangan-serangan udara terhadap Houthi telah dilancarkan Saudi dkk. Dalam operasi militer ini, Saudi mengerahkan 100 pesawat tempur dan 150 ribu tentara. Selain itu, pesawat-pesawat dari Mesir, Maroko, Yordania, Sudan, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain juga ikut serta dalam operasi besar-besaran ini.
Mesir, Pakistan, Yordania dan Sudan saat ini juga siap untuk berpartisipasi dalam operasi pertempuran di darat.
"Kampanye ini tujuannya untuk mencegah para pemberontak Houthi menggunakan bandara-bandara dan pesawat untuk menyerang Aden dan bagian-bagian Yaman lainnya serta mencegah mereka menggunakan roket-roket," tutur Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yaseen.
Sebelumnya dalam statemen bersama, lima negara Teluk Arab: Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain dan Qatar telah memutuskan untuk bertindak melindungi Yaman dari apa yang mereka sebut sebagai agresi milisi Houthi yang didukung Iran.
Langkah ini dilakukan setelah Houthi yang juga didukung pasukan militer Yaman yang setia pada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, bergerak mendekati kota Aden, Yaman selatan, yang kini menjadi basis Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
(ita/ita)