Pentagon memperingatkan 100 tentara Amerika Serikat yang terancam menjadi target ISIS. Kelompok terkait ISIS memposting data pribadi tentara AS itu ke internet dan menyerukan kepada simpatisan ISIS untuk membunuh mereka.
Data-data pribadi seperti nama, alamat dan foto tentara-tentara AS itu diposting ke internet. Kemudian kelompok yang mengklaim terkait ISIS itu, menyerukan kepada simpatisan ISIS di wilayah AS untuk membunuh tentara-tentara itu.
Menanggapi hal ini, Menteri Pertahanan AS Ash Carter menyatakan, Pentagon selalu memperhatikan keamanan anggotanya dengan sangat serius. Penyebaran data-data pribadi tentara AS ke internet terutama media sosial seperti ini, menurut Carter, merupakan perilaku keji yang membuat AS semakin bertekad untuk mengalahkan ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi yang diposting ISIL (nama lain ISIS) merupakan informasi yang diambil dari situs biasa yang biasa diakses publik. Informasi ini tidak dicuri dari situs DoD (Defence Department) manapun atau dari database rahasia manapun," ucap Carter seperti dilansir Reuters, Selasa (24/3/2015).
Secara terpisah, juru bicara Pentagon, Komandan Angkatan Laut William Urban menyatakan, Angkatan Darat AS, Angkatan Laut AS, Angkatan Udara AS serta Marinir AS telah mulai memperingatkan 100 nama tentara AS yang informasi pribadinya diungkap ke publik.
"Keselamatan personel kami selalu menjadi perhatian utama. Kami semua menangani setiap ancaman terhadap personel kami dengan serius," tutur Urban.
Urban menambahkan, FBI masih memeriksa kredibilitas ancaman yang ditargetkan kepada personel militer AS tersebut. Secara umum, Pentagon tidak akan mempublikasi data pribadi para tentaranya maupun lokasi mereka ditugaskan.
(nvc/ita)