Ricky Jackson mencetak sejarah sebagai narapidana di AS yang paling lama ditahan, dan kemudian dibebaskan setelah dinyatakan tidak bersalah. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (20/3/2015).
Hakim di pengadilan klaim Ohio memerintahkan agar negara membayar ganti rugi sebesar US$ 1 juta kepada Jackson. Saat dimintai tanggapan, Jackson malah terkejut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jackson mengaku dirinya baru mengetahui kabar soal uang ganti rugi itu dari wartawan. "Wow, wow, wow, itu menakjubkan. Saya tidak tahu harus berkata apa. Ini akan sangat berarti," imbuhnya.
Pada tahun 1975 lalu, Jackson dinyatakan bersalah bersama dua terdakwa lainnya atas pembunuhan seorang salesman Harold Franks. Saat itu, seorang anak berusia 12 tahun, Eddie Vernon mengaku melihat serangan terhadap korban.
Tahun lalu, Vernon yang berusia 53 tahun mencabut testimoninya. Kepada otoritas setempat dia mengakui, dirinya tidak pernah menyaksikan langsung pembunuhan korban. Dengan pencabutan testimoni itu, tidak ada bukti lain yang menunjukkan keterlibatan Jackson dalam kasus ini.
Sejak 21 November 2014, Jackson akhirnya bisa menghirup udara bebas. Dia dibantu tim pengacara dari Ohio Innocence Project, yang mengajukan mosi ke pengadilan pada Maret 2014, meminta digelarnya persidangan baru atas kasus Jackson yang kemudian menyatakan Jackson tak bersalah.
(nvc/ita)