Hal tersebut disampaikan kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (17/3/2015).
Sumber militer Suriah menyebutkan, laporan serangan gas di desa Sarmin di provinsi Idlib tersebut semata-mata propaganda. "Kami tegaskan bahwa kami tidak menggunakan jenis senjata ini, dan kami tidak perlu menggunakannya," ujar sumber tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Observatory, puluhan orang lainnya luka-luka dalam serangan gas beracun tersebut.
Sebelumnya, Observatory menyatakan, sebanyak 215.518 korban tewas dalam konflik Suriah sejak Maret 2011 lalu. Dari jumlah tersebut, lebih dari 66 ribu orang merupakan warga sipil.
Sedangkan sebanyak 10.808 orang merupakan anak-anak dan 7 ribu orang lainnya merupakan wanita. Jumlah tersebut juga termasuk 5 ribu orang yang tewas dalam serangkaian kekerasan di Suriah dalam waktu 5 minggu terakhir.
(ita/ita)