Seperti diberitakan AFP, Rabu (11/3/2015), keduanya merupakan anggota persudaraan di universitas tersebut. "Tidak ada toleransi untuk perilaku rasis di University of Oklahoma,"ujar Presiden Universitas Oklahoma David Boren.
Hal ini dikatakannya usai mengumumkan pelarangan persaudaraan Sigma Alpha Epsilon. "Saya berharap bahwa siswa yang terlibat dalam insiden ini akan belajar dari pengalaman ini dan menyadari bahwa menggunakan kata-kata untuk menyakiti adalah salah, mengancam orang," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa rasis itu terjadi saat paduan suara di mana kedua siswa itu ikut menyanyikan lagu sajak kanak-kanak yang menggunakan kata N yang bermuatan rasial dan menegaskan bahwa orang kulit hitam tidak akan pernah menjadi anggota persaudaraan.
Video paduan suara itu beredar di media sosial setelah diposting di YouTube oleh sebuah kelompok mahasiswa Amerika-Afrika di yang berada di universitas tersebut.
Kepala universitas itu menambahkan bahwa orang lain yang terlibat dalam paduan suara itu juga akan menghadapi sanksi.
"Kami akan melanjutkan penyelidikan kami kepada semua siswa yang terlibat dalam paduan suara ini. Setelah identitas mereka telah dikonfirmasi, mereka akan dikenakan tindakan disipliner yang sesuai," terangnya.
(fiq/fjp)