Pelaku penikaman yang diidentifikasi sebagai Tatsuhiko Hirano (40) merupakan tetangga korban yang tinggal di Pulau Awajishima yang dikenal sepi. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (9/3/2015).
Penikaman ini terjadi pada Senin (9/3) pagi, sebelum pukul 07.00 waktu setempat. Ketika tiba di lokasi, polisi menemukan jasad seorang pria dan wanita, keduanya berusia sekitar 80 tahun, tergeletak di dalam rumah utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut. Namun sayangnya, nyawa mereka tidak bisa diselamatkan.
Juru bicara kepolisian setempat menuturkan kepada AFP, polisi menangkap Hirano setelah dia mengakui mendalangi penikaman brutal tersebut. Hirano yang seorang pengangguran ini, tinggal di wilayah yang sama dengan ayah dan neneknya. Kini, kepolisian masih menginterogasinya.
Warga setempat menyebut Hirano jarang meninggalkan rumahnya. Bahkan sejak masih duduk di bangku sekolah, Hirano telah mengasingkan diri dari warga setempat.
Fenomena seperti Hirano ini disebut sebagai hikikomori atau mengasingkan diri, yang masih ada di beberapa wilayah Jepang. Biasanya, hikikomori dilakukan orang-orang yang susah menyesuaikan diri, kebanyakan remaja atau orang yang berusia 20-an tahun.
Mereka mengasingkan diri dan menutup diri dari dunia luar selama bertahun-tahun di rumah orangtua mereka. Bahkan banyak yang hidup di dalam kamar yang gelap dengan sedikit kontak dengan sesama manusia.
(nvc/ita)