Organisasi HAM yang terus memantau Suriah, Syrian Observatory for Human Rights melaporkan, korban tewas berasal dari para pekerja di kilang minyak itu dan juga anggota ISIS. Demikian seperti dilansir Reuters, Senin (9/3/2015).
Kilang minyak yang menjadi target serangan ini terletak di kota Tel Abyad, yang berlokasi di dekat perbatasan Turki. ISIS menguasai kilang minyak tersebut sejak pertengahan tahun 2014 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telah melakukan langkah perhitungan dalam proses penentuan sasaran dan pelaksanaan operasi demi mengurangi potensi jatuhnya korban tewas dari sipil dan kerusakaan fatal," imbuhnya.
ISIS masih menguasai beberapa wilayah penting di Suriah dan juga Irak. Sejumlah kompleks kilang minyak yang ada di utara dan timur Suriah, juga ikut dikuasai untuk mendanai aktivitas mereka.
Pada November 2014, PBB memperkirakan pendapatan ISIS dari penjualan minyak mencapai antara US$ 846 ribu (Rp 11 miliar) hingga US$ 1,6 juta (Rp 20 miliar) per harinya.
Namun baru-baru ini, Pentagon menyatakan minyak tidak lagi menjadi sumber pendanaan utama bagi ISIS. Diplomat-diplomat negara Barat menyebut, hal itu karena serangan udara terhadap kompleks minyak di Irak dan Suriah, serta penurunan harga minyak secara global yang juga mempengaruhi harga minyak di pasar gelap.
(nvc/ita)