Abu Humam al-Shami tewas dalam ledakan di Provinsi Idlib pada Kamis (5/3) waktu setempat. Saat itu, Abu Humam sedang menghadiri pertemuan dengan pemimpin Nusra Front lainnya.
Seorang sumber, seperti dilansir Reuters, Jumat (6/3/2015), menyebut sedikitnya ada tiga komandan Nusra Front yang tewas akibat ledakan, yang didalangi militer Suriah itu. Namun tidak disebut lebih lanjut identitasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber militer setempat menyebut, militer Suriah melakukan serangan yang difokuskan terhadap Nusra Front dan militan lainnya di kawasan Abu al-Dhuhur, yang ada di timur laut Hobait.
Militan setempat awalnya mengakui Abu Humam tewas akibat serangan udara AS dan koalisi di Suriah. Namun kemudian juru bicara koalisi AS menyangkal dan menyatakan pihaknya tidak melakukan serangan udara di wilayah Hobait dalam 24 jam terakhir.
Beberapa bulan terakhir, militan Nusra Front masih bertahan di Suriah dan malah semakin memperluas wilayah kekuasaannya di Idlib. Ketika AS melakukan operasi militer terhadap ISIS dan memutuskan melatih kelompok pemberontak Suriah untuk dipersiapkan melawan ISIS, Nusra Front memanfaatkan momen tersebut untuk mengambil alih wilayah yang dikuasai para pemberontak.
Pemimpin Nusra Front, baru-baru ini, menyatakan hendak memutus aliansi dengan Al-Qaeda guna membentuk entitas baru dengan didukung negara-negara Teluk, demi menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
(nvc/ita)