Algojo ISIS Jihadi John Kecam Serangan 9/11 dan Pengeboman di London

Algojo ISIS Jihadi John Kecam Serangan 9/11 dan Pengeboman di London

- detikNews
Rabu, 04 Mar 2015 16:06 WIB
Jihadi John dalam video ISIS (Reuters)
London - Algojo ISIS, Jihadi John sebelumnya pernah mengecam serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat atau yang dikenal sebagai traged 9/11, serta pengeboman di London, Inggris tahun 2005 lalu. Kecaman itu disampaikannya jauh sebelum dia bergabung dengan ISIS.

Jihadi John yang memiliki nama asli Mohammed Emwazi ini, banyak muncul dalam video ISIS, yang sebagian menunjukkan pemenggalan sandera asing. Kekejaman ISIS terlihat jelas dalam video yang menampilkan Emwazi sebagai tokoh utama.

Seperti dilansir AFP, Rabu (4/3/2015), rekaman audio yang menunjukkan percakapan Emwazi dengan kelompok HAM Inggris, Cage yang dilakukan beberapa tahun lalu, dirilis ke publik. Dalam rekaman itu, Emwazi membantah keras dirinya ekstremis yang merencanakan aksi teror.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya pandangannya soal serangan teror di New York dan London, serta perang di Afghanistan, Emwazi yang memiliki aksen London sangat kental ini, melontarkan kecaman atas jatuhnya banyak korban dalam serangan-serangan itu.

Dalam rekaman audio berdurasi 2 menit itu, Emwazi menyebut serangan bom di London tahun 2005 yang menewaskan 52 orang, merupakan dampak dari ekstremisme. Emwazi juga tidak sepakat dengan perang di Afghanistan karena menurutnya 'banyak orang-orang tak berdosa yang tewas'.

Kecaman juga dilontarkan Emwazi terhadap tragedi 9/11 di New York, AS tahun 2001 lalu. "Jika saya memiliki kesempatan untuk mengembalikan nyawa-nyawa yang hilang, maka saya akan membuat mereka kembali. Saya pikir apa yang terjadi adalah salah," ucapnya dalam rekaman audio tersebut.

Kemudian ketika ditanya pandangannya soal Yahudi, dia menjawab: "Setiap orang memiliki hak atas keyakinan masing-masing. Saya tidak memaksakan keyakinan kepada siapapun."

Dalam rekaman itu, Emwazi juga menjelaskan bagaimana dirinya diwawancara oleh agen intelijen Inggris, MI5 pada tahun 2009. Kepada Cage, Emwazi mengaku kesal karena agen MI5 tidak mempercayai dirinya yang saat itu, mengaku bukan seorang ekstremis.

"Saya katakan, setelah apa yang saya ungkapkan kepada Anda, setelah saya memberitahu Anda bahwa apa yang terjadi adalah ekstremisme, ini dan itu, dan Anda masih bersikeras bahwa saya seorang ekstremis?" ucap Emwazi seperti terdengar dalam rekaman audio.

"Dan dia (agen MI5) mulai membantah kata-kata saya seperti: 'Tidak, Anda melakukan hal ini, ini dan ini, dan kami akan tetap mengawasi Anda, Mohammed -- kami sudah melakukannya dan kami akan tetap memantau Anda," imbuhnya.

Cage banyak mendukung orang-orang yang ditahan terkait terorisme, sebagai bagian dari proyek 'war on terror' yang digalakkannya. Cage sering berkomunikasi dengan Emwazi selama beberapa tahun hingga terakhir kali tahun 2010. Cage memahami bahwa Emwazi masuk dalam radar MI5 dan terus diawasi gerak-geriknya, hingga akhirnya dia pergi ke Suriah.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads