Ofensif ini merupakan operasi militer terbesar di provinsi tersebut sejak militan ISIS menguasai sejumlah wilayah di Irak utara pada Juni 2014 lalu, dan bergerak mendekati Baghdad. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (2/3/2015). Sejauh ini belum ada laporan mengenai jumlah korban dalam serangan ini.
Perdana Menteri (PM) Irak Haider al-Abadi mengumumkan dimulainya operasi di Salahuddin pada Minggu, 1 Maret saat berkunjung ke kota Samarra yang dikuasai pemerintah. Di kota itu, ribuan tentara dan milisi Syiah telah berkumpul untuk melancarkan operasi militer tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sumber di komando militer setempat, pasukan Irak bergerak dari sebelah utara Samarra menuju kota al-Dour, yang merupakan benteng ISIS, serta Tikrit, yang terletak sekitar 40 km sebelah utara Samarra.
Di kota tersebut, Angkatan Udara Irak melancarkan serangan-serangan udara untuk mendukung masuknya pasukan darat. Dalam operasi ini, tentara Irak dibantu oleh para milisi Syiah yang dikenal sebagai Hashid Shaabi atau unit-unit Mobilisasi Rakyat.
Pasukan Irak di pangkalan militer sebelah utara Tikrit juga membombardir target-target ISIS di kota tersebut. Operasi ini digelar menyusul beberapa kali upaya yang gagal untuk mengusir para militan ISIS dari Tikrit sejak Juni 2014 lalu.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini