Kementerian Luar Negeri Meksiko menyampaikan kecaman keras atas penembakan Ruben Garcia Villalpando (31) pada 20 Februari lalu oleh seorang polisi dari kota Grapevine.
Dalam pernyataannya seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (26/2/2015), kementerian menyebutkan, konsulat Meksiko di Dallas baru tahu soal kematian itu empat hari kemudian, itu pun karena diberitahu janda korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai detail penembakan tersebut. Atas insiden penembakan ini, pemerintah Meksiko menuntut penyelidikan mendalam oleh otoritas Texas. Meksiko juga telah mengirimkan surat-surat protes kepada kepala kepolisian Grapevine dan kota tetangga Euless.
Ini merupakan insiden penembakan kedua yang dilakukan polisi AS terhadap warga Meksiko. Sebelumnya, seorang gelandangan Meksiko di Pasco, negara bagian Washington, tewas ditembak polisi setempat. Pembunuhan pria bernama Antonio Zambrano (35) telah memicu aksi-aksi protes.
Kementerian Luar Negeri Meksiko menegaskan, insiden-insiden penembakan itu merupakan bentuk pengulangan penggunaan kekuatan mematikan yang tidak semestinya, yang mendorong jatuhnya korban jiwa yang seharusnya tak perlu terjadi.
(ita/ita)