Hal ini disampaikan para aktivis Kristen Suriah seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (25/2/2015).
Sebuah kelompok Kristen Suriah yang mewakili beberapa NGO di Suriah dan luar negeri menyatakan, pihaknya telah memverifikasi bahwa setidaknya 150 orang telah menghilang usai serangan ISIS ke desa-desa Kristen Asiria. Mereka yang diculik termasuk kaum wanita dan lanjut usia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights melaporkan, 90 orang telah diculik ISIS ketika kelompok ekstremis tersebut melancarkan serangan ke desa-desa, yang dihuni warga minoritas Kristen Asiria di sebelah barat Hasaka, kota yang sebagian besar dikuasai para pejuang Kurdi.
Serangan-serangan di Hasaka tersebut dikecam oleh pemerintah Amerika Serikat, yang menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat.
"Target terbaru ISIL terhadap minoritas beragama semakin memperkuat fakta soal perlakuan brutal dan tak manusiawi ISIS terhadap mereka semua yang tidak setuju dengan tujuan-tujuannya yang memecah-belah dan keyakinan beracunnya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jen Psaki dalam statemennya.
ISIL merupakan nama lain dari ISIS. Sejauh ini belum ada pernyataan dari ISIS soal benar tidaknya penculikan tersebut dilakukan kelompok radikal itu.
(ita/ita)