Seperti diberitakan AFP, Sabtu (21/2/2015), pemerintah Ukraina mengkonfirmasi jumlah yang tewas tersebut. Penasihat Presiden Ukraina Yuri Biryukove
mengatakan 13 tentara tewas dalam baku tembak pada Selasa (17/2) dan Rabu (18/2) lalu di wilayah Debaltseve.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
itu, Yuri juga menyebutkan sekitar 110 tetara ditangkap oleh pihak pemberontak, dan 81 lainnya hilang.
"179 Orang tewas dalam sebulan. Bahkan bisa lebih dari jumlah tersebut," kata Yuri.
Pihak pemberontak mengatakan pihaknya menemukan sekitar 57 mayat tentara Ukraina saat mengambil alih Debaltseve, termasuk senjata yag ditinggalkan
dan 28 buah tank. Mereka juga menahan ratusan tentara Ukraina.
Sekitar 2.500 tentara telah meninggal kita tersebut. Wartawan yang masuk ke dalam kota Debaltseve setelah pertempuran menemukan gedung-gedung yang
rusak, kendaraan tempur yang terbakar.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan panarikan pasukan dari Debaltseve dilakukan secara tertib dan terorganisir. Namun kekalahan itu
mendapatkan kritik keras di Ukraina terutama kepada Poroshenko sebagai komandan militer tertinggi.
(fiq/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini