"Puluhan nisan salib dipindahkan dari tempatnya, beberapa digulingkan dan kemudian ditancapkan di tanah," terang Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve seperti dilansir AFP, Rabu (18/2/2015).
Cazeneuve menyebut aksi semacam ini membuatnya marah. Aksi perusakan ini terjadi hanya selang beberapa hari setelah perusakan ratusan makam Yahudi di kompleks pemakaman Sarre-Union yang ada di Alsace, Prancis bagian timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya akan dilakukan untuk mengidentifikasi, menangkap dan mengadili pelaku tindakan memalukan yang melanggar nilai-nilai dan penghormatan yang menyatukan kehidupan kita," tegasnya.
Perusakan makam seperti juga memicu kemarahan publik Prancis dan menuai reaksi keras, tidak hanya warga Yahudi melainkan juga seluruh warga Prancis. Terlebih, warga masih berduka dan trauma dari serangan teror yang menewaskan 17 di Paris, bulan lalu dan juga serangan teror terbaru di Copenhagen, akhir pekan, yang menewaskan 2 orang.
"Mencemarkan (makam) seperti ini merupakan penghinaan terhadap semua agama dan menodai Republik (Prancis)," ucap Presiden Francois Hollande saat menghadiri upacara di pemakaman Yahudi di Alsace pada Selasa (17/2).
Sementara itu, polisi Prancis telah menangkap 5 remaja laki-laki terkait perusakan makam di Sarre-Union. Mereka yang ditangkap masih berusia antara 15-17 tahun dan semuanya berasal dari wilayah Sarre-Union di Alsace.
(nvc/asp)