"Mungkin terinspirasi oleh serangkaian serangan yang terjadi di Paris, beberapa minggu lalu," sebut Jens Madsen dari Dinas Intelijen dan Keamanan Denmark, seperti dilansir AFP, Senin (16/2/2015).
"Mungkin juga secara umum terinspirasi propaganda militan yang dirilis oleh IS (ISIS) dan organisasi teror lainnya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madsen menyatakan, polisi masih belum bisa memastikan apakah pelaku pernah pergi ke wilayah-wilayah konflik dan bergabung dengan militan setempat.
"Itu menjadi fokus penyelidikan," sebutnya.
Kepolisian Denmark meyakini pelaku beraksi seorang diri dalam mendalangi dua penembakan terpisah di Copenhagen pada Sabtu (14/2) dan Minggu (15/2) dini hari waktu setempat. Dua orang tewas dalam penembakan tersebut.
Serangan pertama menargetkan pusat kebudayaan Krudttoenden yang tengah menggelar diskusi soal Islam dan kebebasan berbicara. Sedangkan serangan kedua terjadi di luar sinagoge, tempat ibadah Yahudi di Copenhagen.
Sementara itu, serangan-serangan teror yang terjadi Paris pada awal Januari lalu, menewaskan total 17 orang. Serangan didalangi oleh tiga pria, yang salah satunya mengklaim sebagai pendukung ISIS.
(nvc/ita)