Sandera AS Tewas Usai Diculik ISIS, Obama Tetap Tolak Bayar Uang Tebusan

Sandera AS Tewas Usai Diculik ISIS, Obama Tetap Tolak Bayar Uang Tebusan

- detikNews
Rabu, 11 Feb 2015 11:47 WIB
militan ISIS (AFP)
Washington, - Seorang warga Amerika Serikat yang disandera ISIS telah tewas di Suriah. Meski sangat bersedih atas kematian wanita muda itu, namun Presiden AS Barack Obama menegaskan kebijakan pemerintahannya untuk tidak membayar uang tebusan terkait penculikan warga AS.

Penegasan ini disampaikan Obama beberapa jam setelah dirinya mengkonfirmasi kematian Kayla Mueller, warga AS yang disandera ISIS. Wanita berumur 26 tahun itu diculik di Aleppo, Suriah pada Agustus 2013 lalu. Kelompok ISIS mengklaim bahwa pekerja kemanusiaan itu tewas dalam serangan udara Yordania di kota Raqa, Suriah.

Namun Gedung Putih meragukan klaim tersebut. Gedung Putih meyakini bahwa Mueller telah dibunuh ISIS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Obama mengatakan, reaksi pertamanya adalah bersedih setelah mengetahui kematian warga AS itu. Akan tetapi Obama menegaskan, kebijakan untuk tidak membayar uang tebusan tersebut tetap berlaku.

"Begitu kita mulai melakukan itu (membayar uang tebusan-red), maka kita bukan hanya membiayai pembantaian mereka atas orang-orang tak bersalah dan memperkuat organisasi mereka, namun kita sebenarnya menjadikan Amerika target yang lebih hebat untuk penculikan di masa mendatang," ujar Obama seperti dilansir AFP, Rabu (11/2/2015).

Belakangan ini, Gedung Putih kian didesak untuk mempertimbangkan kembali kebijakannya, yang menolak membayarkan uang tebusan untuk membebaskan warga AS yang disandera militan.

Obama pun menambahkan, AS telah bertindak dengan cara-cara lain untuk mengupayakan pembebasan Mueller, termasuk melancarkan operasi serangan khusus di Suriah.

"Kita senantia mengerahkan berbagai sumber daya untuk membebaskan para tahanan atau sandera di manapun di dunia," ujar Obama.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads