Kementerian Luar Negeri Turki mengeluarkan seruan tersebut pada Kamis, 5 Februari malam waktu setempat, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (6/2/2015). Ini merupakan seruan serupa ketiga kalinya sejak Agustus 2014 lalu.
Turki tetap mengeluarkan seruan ini, meskipun di Yaman, telah tercapai kesepakatan tentatif antara faksi-faksi yang berseteru, memperebutkan kekuasaan di negeri itu. Faksi-faksi sepakat untuk membentuk dewan kepresidenan interim yang akan memimpin negara hingga setahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aksi protes dan demonstrasi publik tengah terjadi. Ada kemungkinan bahwa insiden-insiden yang berdampak pada keamanan publik bisa terjadi," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.
Kementerian tidak menyebutkan berapa banyak warga Turki yang tinggal di Yaman.
(ita/ita)