Presiden Fernandez berada di China pada Rabu (4/2) untuk membahas investasi bagi negaranya, yang tengah dilanda resesi ekonomi. Dia sempat bertemu Presiden China Xi Jinping dalam kunjungan kenegaraan tersebut.
Dia tengah menghadiri konferensi dengan para pengusaha di China ketika menuliskan tweet yang memicu banyak kecaman tersebut. Demikian seperti dilansir CNN dan Bloomberg, Kamis (5/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isi tweet tersebut merujuk pada 1.000 pengusaha di China yang menghadiri konferensi, yang menurut Presiden Fernandez hanya tertarik pada beras dan petroleum saja.
Meskipun dia bermaksud untuk membuat lelucon, namun publik tidak menganggapnya lucu. Tidak lama setelah tweet tersebut banyak di-retweet pengguna Twitter dan menuai kecaman, Presiden Fernandez menyampaikan permohonan maaf.
"Maaf. Kalian tahu? Ini hanyalah hal-hal yang sangat konyol dan tidak jelas. Itu hanya bisa dipahami dengan humor," kicaunya dalam bahasa Spanyol via akun Twitter-nya.
Belum ada pejabat China yang mengomentari tweet Presiden Fernandez ini. Sedangkan media nasional China tampaknya menghindari konflik, dengan memajang foto Presiden Xi tengah berjabat tangan dengan Presiden Fernandez.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei pun enggan berkomentar ketika ditemui wartawan di Beijing pada Kamis (5/2) ini.
Reaksi keras disampaikan publik melalui jejaring sosial Weibo. Tidak sedikit yang mengecam Presiden Fernandez.
"Kepala negara yang sangat membutuhkan bantuan ekonomi dari China, ketika berada di tanah China, masih saja melontarkan komentar rasial," kritik salah satu pengguna Weibo.
"Jika Anda ingin melucu, lakukan dengan cara yang cerdas," kecam pengguna Weibo lainnya merujuk pada Presiden Fernandez.
(nvc/ita)