Ejek Aksen Warga China, Presiden Argentina Tuai Kecaman

Ejek Aksen Warga China, Presiden Argentina Tuai Kecaman

- detikNews
Kamis, 05 Feb 2015 17:12 WIB
Presiden Cristina Fernandez saat berkunjung ke China (Reuters)
Beijing - Presiden Argentina Cristina Fernandez menjadi sasaran kecaman karena dianggap mengejek aksen bicara sebagian besar warga China. Ejekan ini disampaikannya via Twitter ketika dia sedang berkunjung ke China.

Presiden Fernandez berada di China pada Rabu (4/2) untuk membahas investasi bagi negaranya, yang tengah dilanda resesi ekonomi. Dia sempat bertemu Presiden China Xi Jinping dalam kunjungan kenegaraan tersebut.

Dia tengah menghadiri konferensi dengan para pengusaha di China ketika menuliskan tweet yang memicu banyak kecaman tersebut. Demikian seperti dilansir CNN dan Bloomberg, Kamis (5/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mas de 1.000 asistentes al evento… ¿Seran todos de “La Campola” y vinieron solo por el aloz y el petloleo?" tulisnya dalam bahasa Spanyol dengan mengubah huruf 'r' menjadi 'l' dalam kalimat tersebut pada kata beras (arroz) dan petroleum (petroleo), juga kata 'La Campola' yang seharusnya La Campora, yang merupakan nama sayap pemuda partai politiknya di Argentina.

Isi tweet tersebut merujuk pada 1.000 pengusaha di China yang menghadiri konferensi, yang menurut Presiden Fernandez hanya tertarik pada beras dan petroleum saja.

Meskipun dia bermaksud untuk membuat lelucon, namun publik tidak menganggapnya lucu. Tidak lama setelah tweet tersebut banyak di-retweet pengguna Twitter dan menuai kecaman, Presiden Fernandez menyampaikan permohonan maaf.

"Maaf. Kalian tahu? Ini hanyalah hal-hal yang sangat konyol dan tidak jelas. Itu hanya bisa dipahami dengan humor," kicaunya dalam bahasa Spanyol via akun Twitter-nya.

Belum ada pejabat China yang mengomentari tweet Presiden Fernandez ini. Sedangkan media nasional China tampaknya menghindari konflik, dengan memajang foto Presiden Xi tengah berjabat tangan dengan Presiden Fernandez.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei pun enggan berkomentar ketika ditemui wartawan di Beijing pada Kamis (5/2) ini.

Reaksi keras disampaikan publik melalui jejaring sosial Weibo. Tidak sedikit yang mengecam Presiden Fernandez.

"Kepala negara yang sangat membutuhkan bantuan ekonomi dari China, ketika berada di tanah China, masih saja melontarkan komentar rasial," kritik salah satu pengguna Weibo.

"Jika Anda ingin melucu, lakukan dengan cara yang cerdas," kecam pengguna Weibo lainnya merujuk pada Presiden Fernandez.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads