Rene Kojfer (70) yang merupakan mantan manajer kehumasan untuk hotel mewah Carlton Hotel di kota Lille, juga menjadi terdakwa dalam kasus yang sama. Dia dituding menjalankan jaringan prostitusi kelas atas.
Bahkan menurut persidangan, seperti dilansir AFP, Selasa (3/2/2015), Kojfer seringkali mengatur pesta seks untuk pengusaha lokal dan pejabat kepolisian setempat, yang hampir selalu digelar di hotelnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam persidangan, Strauss-Kahn mengaku dirinya tidak pernah menginjakkan kaki di Carlton Hotel.
"Saya baru melihat mereka pertama kali, hari ini," ucap mantan bos IMF itu soal Kojher dan pemilik rumah bordil asal Belgia, Dominique Alderweireld alias 'Dodo the Pimp' yang juga menjadi terdakwa dalam kasus ini.
Alderweireld disebut sebagai pihak yang mempekerjakan para wanita pekerja seks komersial yang menghadiri pesta seks Strauss-Kahn. Total ada 14 terdakwa dalam kasus ini, mulai dari manajer hotel, polisi, hingga pekerja seks komersial.
Keterlibatan Strauss-Kahn tercium jaksa ketika menyelidiki kasus yang banyak disebut sebagai 'Carlton Affair' ini. Jaksa meyakini pria berusia 65 tahun ini, berperan dalam menciptakan pesta seks dan mengatur kehadiran para pekerja seks komersial dalam pesta tersebut.
Dalam kasus ini, Strauss-Kahn yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Prancis ini, terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda hingga 1,5 juta euro atau setara Rp 21 miliar.
Sidang perdana kasus yang digelar di pengadilan Lille, Prancis ini dihadiri oleh sekitar 300 wartawan.
Prostitusi dilegalkan di Prancis, namun mengatur -- yang menjadi istilah hukum bagi mucikari yang termasuk mendorong, mencari keuntungan atau mengatur prostitusi -- merupakan tindak pidana.
(nvc/ita)