Serangan ini menunjukkan bahwa militer AS terus melancarkan operasi terhadap para militan, meskipun terjadinya kekosongan kekuasaan menyusul pengunduran diri Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang terang-terangan mendukung program militer AS tersebut.
Menurut pejabat-pejabat Yaman seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (3/2/2015), pesawat tanpa awak AS tersebut melepaskan dua rudal ke sebuah mobil, yang tengah melaju di jalanan antara kota Maswara di provinsi al-Bayda dan kota Beihan di provinsi Shabwa di Yaman tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah AS menganggap kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) sebagai salah satu cabang Al-Qaeda paling berbahaya di dunia. AQAP juga telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris, Prancis bulan lalu.
AS selama ini telah bekerja sama dengan aparat Yaman untuk menelusuri dan memberantas para anggota AQAP di kawasan-kawasan padang pasir di negeri itu. Kerja sama itu dilakukan AS dengan mengerahkan pesawat tak berawak yang melancarkan serangan terhadap para militan di Yaman.
Sebelumnya pada Sabtu, 31 Januari waktu setempat, sebuah pesawat tak berawak AS menggempur satu kendaraan di kota al-Saeed di Shabwa dan merenggut korban jiwa. Menurut warga setempat, para korban tewas adalah militan Al-Qaeda.
(ita/ita)