"Pada saat ini, terdapat tim kecil di lokasi jatuhnya pesawat," tutur juru bicara Kementerian Pertahanan Belanda, Marloes Visser kepada AFP, Selasa (3/2/2015).
"Mereka ada di sana untuk mengambil potongan jasad yang telah dikumpulkan oleh otoritas setempat di sebuah lokasi tertentu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat MAS MH17 ditembak jatuh saat mengudara di atas wilayah Ukraina timur pada 17 Juli 2014 lalu. Sebanyak 298 penumpang dan awak tewas seketika. Sebagian besar penumpang merupakan warga negara Belanda.
Hingga kini, masih ada tiga korban tewas yang belum berhasil diidentifikasi oleh ahli forensik di Belanda. Para ahli mengharapkan temuan potongan tubuh di Ukraina tersebut bisa membantu proses identifikasi tiga korban terakhir.
Tahun lalu, tim ahli Belanda berhasil memindahkan bagian-bagian badan pesawat dari Ukraina untuk kemudian dirakit kembali di Belanda, dalam rangka penyelidikan mencari tahu penyebab kecelakaan.
Visser menambahkan, tim Belanda yang ada di lokasi kejadian tidak dilengkapi dengan senjata meskipun ada di daerah konflik. Tim Belanda, menurut Visser, tidak akan lama berada di Ukraina mengingat konflik bersenjata masih terus terjadi di lokasi tersebut.
Otoritas Ukraina dan negara-negara Barat menuding separatis pro-Rusia menembak jatuh MH17 dengan menggunakan rudal BUK darat-ke-udara yang disuplai oleh Rusia. Tudingan tersebut dibantah mentah-mentah oleh Rusia yang menuding balik Ukraina sebagai pelakunya.
(nvc/ita)