Ini terjadi empat tahun setelah skandal seks yang membuatnya mundur dari jabatan Direktur IMF, dan kehilangan kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Prancis. Demikian seperti dilasnir AFP, Senin (2/2/2015).
Dalam kasus ini, Strauss-Kahn dituding sengaja mendatangkan dan membayar sejumlah prostitusi kelas atas dalam pesta seks, yang digelarnya untuk rekan-rekan dan koleganya, beberapa tahun lalu. Strauss-Kahn dijerat dakwaan menjadi mucikari dalam sebuah kelompok teroganisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dakwaan tersebut, Strauss-Kahn mengaku dirinya memang seorang 'libertine' yang gemar dan menikmati pesta seks. Namun dia membantah dirinya mengetahui bahwa wanita-wanita yang ada di dalam pesta tersebut merupakan pekerja seks yang dibayar.
Dalam kasus ini, Strauss-Kahn diadili bersama beberapa tersangka lainnya termasuk manajer hotel mewah, polisi, dan seorang pemilik rumah bordil yang dijuluki 'Dodo si Germo'.
Kasus ini pernah nyaris dihentikan pada tahun 2013 lalu. Namun kemudian hakim memerintahkan penyelidikan ulang terhadap Strauss-Kahn hingga memerintahkan Strauss-Kahn untuk menjalani persidangan.
Persidangan kasus ini akan menjadi kasus terbaru yang menjerat Strauss-Kahn, yang pernah menjadi penantang potensial bagi mantan Presiden Nicolas Sarkozy. Karirnya hancur pada tahun 2011 ketika dirinya diborgol keluar di depan mata dunia, setelah seorang pelayan hotel di New York menuduhnya melakukan kejahatan seks.
Beberapa kasus yang menjeratnya ada yang digugurkan pengadilan, namun nama Strauss-Kahn sudah terlanjur tercoreng. Hingga 6 bulan setelah skandal seks di New York itu, nama Strauss-Kahn kembali mencuat saat polisi menyelidiki kasus jaringan prostitusi di Prancis dan Belgia yang juga disebut 'Carlton Affair' yang melibatkan para pengusaha serta pejabat kepolisian setempat.
(nvc/ita)